Memanjakan Lidah dengan Makanan Sehat di Pasar Gedhe
"?Pernah menyusuri pasar tradisional yang menjadi sebuah icon Kota Solo sekaligus menyimpan sejarah yang panjang tentang aktivitas ekonomi dan sosial budaya? Pasar Gedhe, tak sebatas tempat bertemunya penjual dan pembeli tetapi juga yang merekam akulturasi ?budaya suku Tionghoa dengan masyarakat lokal setempat yang tentu saja berpengaruh pada berbagai aspek sosial budayanya, termasuk soal makanan?"Diterbitkan oleh : Farida - 05/10/2020 10:15 WIB
2 Menit baca.
Musim kemarau yang melanda sebagian kota di Indonesia, termasuk Solo, membuat hawa pada pagi hari terasa dingin dan kering. Brrrr. Aku melirik jam yang ada di meja sudut kamar. Pukul tujuh pagi, waktu yang pas untuk sarapan. Hhmm, sarapan apa ya enaknya?
Pagi yang dingin memang cocoknya sarapan dengan makanan yang hangat dan berkuah. Kuputuskan untuk mengeluarkan motor dan mulai berburu sarapan. Sepanjang jalan yang kulewati, banyak warung yang menawarkan soto. Ah sudah terlalu mainstream. Pagi ini aku ingin sarapan dengan menu yang tidak biasa. Perlahan motorku memasuki kawasan Pasar Gede. Di antara lalu lalang kendaraan, juga aktivitas pasar di pagi hari mataku tertuju pada sebuah warung, warung tahok.
Aku tau tahok adalah salah satu makanan khas Solo yang sudah mulai langka. Sejak kuliah dulu tahok adalah list makanan yang ingin kucicipi tapi belum kesampaian. Mungkin inilah waktunya mencoba Tahok. Terlebih, makanan dengan komposisi kembang tahu yang diberi kuah wedang jahe itu pastinya akan cocok dimakan dipagi yang dingin seperti saat ini.
Tahok
Awalnya tahok adalah camilan khas Tionghoa. Camilan yang sekilas terlihat seperti bubur sumsum ini dibuat dari kembang tahu (sari kedelai) yang diberi kuah wedang jahe. Dari komposisinya, tahok menjadi pilihan yang tepat untuk dinikmati saat cuaca dingin. Tahok juga menjadi makanan yang dipilih saat sedang masuk angin.
Usai menyantap tahok aku tergoda untuk berburu kuliner lainnya di Pasar Gede. Mumpung masih awal bulan, dompet masih aman untuk jajan-jajan. Memasuki pintu masuk Pasar Gede, seolah melihat jejak bangunan yang menyimpan banyak kisah sejarah. Suasana pasar tak begitu ramai tetapi tak juga lengang. Baik penjual maupun pembeli terlihat memakaai masker, bahkan beberapa di antaranya mengenakan facesield dan mengikuti protokol pencegahan Covid-19 yang ditetapkan pemerintah.
Memasuki gang yang tak jauh dari pintu masuk, kulihat beberapa penjaja makanan. Wah menarik nih, makanan tradisional selalu memiliki daya tarik bagiku. Baiklah, kuniatkan untuk membeli beberapa jenis makanan sehat yang kutemui.
Pecel nDeso
Pecel ndeso terdiri dari sayuran rebus yang diguyur dengan sambal. Berbeda dengan pecel biasa yang sambalnya terbuat dari kacang, sambel pecel ndeso dibuat dari wijen hitam. Makanan yang umumnya disajikan dengan pincuk ini dilengkapi dengan nasi merah. Beras merah yang termasuk sumber karbohidrat rendah kalori, tinggi serat, bebas gluten, dan tidak mengandung lemak trans ini dipadukan dengan berbagai jenis sayuran. Tentunya ini bisa menjadi menu yang sehat dan tepat untuk yang sedang menjalani diet.
Brambang Asem
Brambang asem merupakan makanan khas Solo yang tidak termasuk dalam makanan berat tetapi juga bukan camilan. Brambang asem adalah menu yang berupa daun lung ( daun dari ubi jalar) yang direbus kemudian disajikan dengan sambal yang rasanya padas-asam. Daun ubi jalar mengandung tinggi protein dan karbohidrat serta rendah lemak. Kandungan kolesterolnya juga sangat rendah. Adapun beberapa zat gizi yang dikandung dalam daun ubi jalar dalam konsentrasi tinggi adalah serat makanan, vitamin A, vitamin C, tiamin, riboflavin, vitamin B6, folat, magnesium, fosfor, mangan, dan potassium.
Grontol
Grontol mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Makanan yang sudah mulai sulit ditemukan ini terbuat dari jagung yang direndam kemudian direbus hingga sedikit merekah. Grontol disajikan dengan parutan kelapa dan garam. Jajanan ini memiliki citarasa gurih yang khas. Seperti yang kita tahu, jagung yang merupakan bahan dasar pembuatan grontol, termasuk makanan pengganti nasi yang kaya akan gizi. Jagung kaya akan serat dan mineral. Jagung juga mengandung antioksidan, vitamin B dan asam folat, vitamin C, karetonoid, dan bioflavinoids.
Bahan Jamu dan Jamu Racikan
Di bagian dalam pasar gede di sisi utara, kulihat kios bahan jamu. Tak hanya bahan segar, kios-kios ini juga menyediakan bahan jamu dalam bentuk simplisia dan jamu racikan yang tinggal diseduh. Ada juga berbagai jenis sabun, lulur, juga masker kecantikan tradisional.
Tak terasa aku menjinjing banyak jajanan. Sudah saatnya pulang sebelum semakin kalap. Jika Sobat berdomisili di Kota Solo atau ingin berkunjung ke Solo, jangan lupa untuk mampir ke Pasar Gede untuk menikmati jajanan sehat nan nikmat juga keramahan penjualnya.
Nggak hanya itu ternyata. Ada beragam jajanan polo kependhem, koalng-kaling atau buah aren, lenjongan, dan lain sebagainya. Wah, banyak sekali jajananku hari ini. Mau tahu lebih Detil tentang setaip makanan di atas? Simak artikel lengkapnya ya, Sobat!
Perpaduan Sari Kedelai dan Kuah Jahe dalam Semangkok Tahok
Nikmat dan Sehat dalam Seporsi Pecel nDeso
Brambang Asem, Sayuran Sehat dengan Siraman Sambal yang Nikmat
Yuk Menikmati Sajian Grontol Jagung di Pasar Gedhe
Tak Hanya Menyegarkan, Kolang Kaling Juga Menyehatkan
Filosofi Polo Kependhem Bagi Masyarakat Jawa Hingga Khasiatnya untuk Tubuh Manusia