Jamupedia

Series Tanaman Katuk (1) Yuk, Mengenal Daun Katuk!

"Daun katuk merupakan daun yang biasa dikonsumsi sebagai sayur-mayur. Tanaman ini sering dijumpai di pekarangan rumah dan hidup liar di alam bebas. Pohonnya memiliki tinggi mencapai 2-3 m, daunnya berbentuk lonjong dan tersusun selang-seling pada satu tangkai. Bunganya berukuran kecil-kecil dengan warna gelap hingga kekuningan berbintik merah yang menghasilkan buah berbiji hitam di setiap cabang di bawah dau"

Diterbitkan oleh : administrator  -  30/05/2020 18:42 WIB

3 Menit baca.

Katuk (Sauropus androgynus L.) merupakan anggota dari Famili Euphorbiaceae. Daun katuk banyak tumbuh di berbagai daerah di India, Malaysia, dan di wilayah Indonesia. Sebutan lain dari katuk di setiap daerah berbeda-beda. Diantaranya, memata (Melayu), simani (Minangkabau), kebing dan katuk (Jawa), kerakur (Madura), katu (Sunda). Ada dua jenis katuk, yaitu katuk merah dan katuk hijau. Katuk merah hidup bebas di hutan belantara Indonesia sedangkan, katuk hijau hidup berdampingan dengan jenis tumbuhan sayur lainnya. Katuk juga merupakan tanaman hias. Sebagai pehobi tanaman hias, tentunya katuk masuk dalam daftar list tanaman yang wajib ada. Selain dijadikan sayuran dan tanaman hias, katuk hijau juga digunakan sebagai obat-obatan.

Sumber gambar: www.harianmerapi.com

Kandungan katuk mencangkup protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, B dan C. Kandungan vitamin C katuk jauh lebih tinggi dibandingkan dengan jeruk maupun jambu biji yang selama ini kita kenal sebagai sumber vitamin C yang sangat baik. Vitamin C merupakan senyawa utama tubuh dalam berbagai proses penting. Selain itu, katuk juga dikenal sebagai sumber vitamin A yang cukup baik. Vitamin A juga berperan penting dalam tubuh, seperti menyembuhkan penyakit mata, pertumbuhan sel, sistem kekebalan tubuh dan menjaga kesehatan kulit. 

Katuk memiliki kadar kalsium yang tinggi. Mengkonsumsi daun katuk secara tidak langsung juga dapat memenuhi kebutuhan kalsium dalam tubuh sehingga dapat mencegah kerapuhan tulang dan osteoporosis di usia dini. Kandungan klorofil katuk berfungsi untuk membersihkan jaringan tubuh dan tempat pembuangan sisa limbah metabolisme, sekaligus mengatasi parasit, bakteri dan virus yang ada dalam tubuh. 

Di dalam daun katuk terdapat kandungan polifenol dan steroid yang berperan dalam reflek prolaktin atau merangsang alveoli untuk merangsang produksi ASI, serta merangsang hormon oksitosin untuk memacu pengeluaran dan pengaliran ASI. 

 

Sumber: 

Elshabrina. 2018. 33 Daun Dahsyat Tumpas Berbagai Macam Penyakit. Yogyakarta: C-klik Media

Tilaar, Martha. 2010. The Green Science of Jamu: Pendekatan Pragmatik untuk Kecantikan dan Kesehatan. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

Wikipedia  (diakses pada tanggal 03 Februari 2019)

 

ARTIKEL BERKAITAN:

Daun Katuk, Sahabat Ibu Menyusui

Cara Mudah Menanam Tanaman Katuk Sendiri di Rumah

5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Bobor Katuk Podomoro

5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Sayur Bening Katuk Jagung Manis

5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Sambal Goreng Daun Katuk Dan Hati Ayam

5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Rolade Daun Katuk

5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Kue Daun Katuk

Post Terkait

Yuk Moms, Buat ASI Booster Sendiri dengan Daun Katuk!

13 Jan, 2020

Secara turun temurun, daun katuk dipercaya sebagai sayuran yang bisa memperlancar ASI. Daun katuk kerap dijumpai di pekarangan rumah. Tanaman dengan Bahasa Latin Sauropus Androgynus L.Merr mengandung papaverine, protein 49%, serat 14-18%, Vitamin A, B, dan C, mineral seperti kalium ...[More]

5 Pilihan Menu Sehat Saat Buka Puasa

10 May, 2020

Berbuka puasa dengan yang manis-manis sebetulnya merupakan salah satu anjuran untuk menggantikan energi yang hilang. Setelah berpuasa rasanya akan lebih menyegarkan bila berbuka dengan yang manis-manis.  Seperti es kolak, es teh manis, pisang goreng, es buah dan banyak lainnya.  Namun, ...[More]