Series Tanaman Katuk (3) Cara Mudah Menanam Tanaman Katuk Sendiri di Rumah
"Tanaman katuk dapat tumbuh subur di daerah tropis. Di Indonesia, tanaman katuk dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan ketinggian 0 - 2.100 m dpl. Tanaman katuk juga toleran terhadap keadaan teduh sehingga cocok ditanam di lahan pekarangan. Di daerah yang memiliki ketinggian lebih dari 1.300 m dpl, tanaman katuk masih dapat tumbuh. Meskipun, tumbuh dengan agak lambat."Diterbitkan oleh : administrator - 30/05/2020 18:42 WIB
2 Menit baca.
Salah satu karakter tanaman katuk adalah mempunyai daya adaptasi luas terhadap berbagai jenis tanah. Termasuk cocok ditanam di lahan yang terbuka seperti di daerah transmigrasi. Meskipun demikian, keadaan tanah yang ideal membantu tanaman katuk dapat bertumbuh lebih optimal. Produksi tanaman katuk dengan penerapan teknologi budidaya yang baik dan ramah lingkungan adalah tanah yang subur, banyak mengandung humus, mempunyai aerasi dan drainase yang baik, mempunyai pH antara 5,5 – 6,5 dan cukup mendapatkan air.
Sumber gambar: https://jurustani.com/
Teknik budidaya tanaman katuk meliputi persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, pemeliharaan dan pemanenan. Berikut tata caranya.
1. Persiapan Lahan
Tanah merupakan media utama untuk pertumbuhan katuk dan harus dilakukan sebaik mungkin. Waktu pengolahan tanah yang paling baik adalah akhir musim kemarau atau awal musim hujan. Lahan penanaman dapat disiapkan, dibuat dari bambu membentuk persegi, persegi panjang atau lingkaran.
2. Pemilihan Bibit
Pembibitan tanaman katuk dilakukan secara vegetatif yaitu menggunakan stek batang dari tanaman yang sudah berumur sekitar 6-12 bulan dalam kondisi baik. Bibit yang sudah dipilih selanjutnya ditanam di polybag yang sudah dicampur dengan pupuk. Siram secara rutin setiap pagi dan sore hari. Pastikan polybag dalam kondisi lembab.
3. Penanaman
Bibit katuk yang sudah mulai bertunas dipindahkan ke lahan yang disediakan. Buatlahlah lubang dengan kedalaman 10-15 cm dan jarak 20×20 cm. Tancapkan bibit dari polybag ke dalam lubang dan timbun dengan tanah. Siram secara rutin di pagi dan sore hari selama 2 bulan, setelah itu kurangi penyiramannya.
Sumber gambar: http://pkht.ipb.ac.id/
4. Pemeliharaan
Penanaman kembali (penyulaman) dilakukan pada tanaman layu atau mati dengan tanaman baru. Penyulaman dilakukan pada minggu 3-4 setelah penanaman. Pembersihan gulma dapat dilakukan sewaktu-waktu. Penyiraman dilakukan sehari sekali menggunakan air bersih. Sementara itu, pemupukan dilakukan 2x dalam sebulan dengan pupuk padat atau pupuk fermentasi.
5. Pemanenan
Katuk dapat dipanen setelah berumur 8-15 bulan setelah penanaman. Hasil panen dapat dijadikan sebagai sayur, lalapan, obat/jamu atau pun dijual. Harga pasaran daun katuk berkisar Rp. 5000 – Rp. 6000/ikat.
Nah, jadi gimana sobat? Cukup mudah bukan untuk membudidayakannya? Jika sobat berminat, cobalah sendiri menanamnya dan nikmati hasilnya.
Selamat mencoba!
Sumber:
Elshabrina. 2018. 33 Daun Dahsyat Tumpas Berbagai Macam Penyakit. Yogyakarta: C-klik Media
Kardiman, Agus dan Ruhnayat. Agus. 2003. Budi Daya Tanaman Obat Secara Organik. Yogyakarta: AgroMedia Pustaka.
Rukmana, Rahmat dan Harahap, Indra Mukti. 2009. Katuk: Potensi dan Manfaatnya. Yogyakarta: Kanisius
ARTIKEL BERKAITAN:
Daun Katuk, Sahabat Ibu Menyusui
Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Bobor Katuk Podomoro
5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Sayur Bening Katuk Jagung Manis
5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Rolade Daun Katuk
5 Variasi Resep Makanan Daun Katuk Lezat, Asupan ASI Booster – Kue Daun Katuk