Jamupedia

Gembili, Sumber Pangan Pengganti Nasi yang Kaya Antioksidan Alami

"Secara sekilas, bentuknya mirip dengan ubi jalar hanya saja kulitnya tidak semulus ubi jalar. Daging umbi yang berwarna putih tak hanya menjadi makanan pengganti nasi yang mengenyangkan tetapi juga mengandung antioksidan yang alami yang tinggi."

Diterbitkan oleh : Windri Astuti  -  27/11/2024 08:28 WIB

4 Menit baca.

Ada banyak jenis umbi-umbian di Indonesia dan tidak semua populer di kalangan masyarakat. Jika dihitung-hitung, jenis umbi yang dekat dan sering dikonsumsi masyarakat hanyalah singkong, ubi jalar, dan kentang. Padahal selain ketiga jenis umbi tersebut, masih banyak jenis umbi yang lain yang bisa menjadi sumber karbohidrat yang kaya nutrisi. Salah satunya adalah gembili.

 

Sumber gambar: https://ilmubudidaya.com/

Gembili (Dioscorea esculanta) memiliki bentuk yang mirip dengan ubi jalar. Kulitnya berwarna coklat muda dengan warna daging putih. Sama seperti jenis umbi lainnya, gembili memiliki tekstur yang empuk dan pas dijadikan salah satu kudapan menemani kopi di pagi hari.

Gembili sangat cocok ditanam di wilayah yang memiliki iklim tropis seperti Indonesia. Gembili memiliki kandungan kalori, karbohidrat, protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B1, serta vitamin C yang lebih banyak jika dibandingkan dengan beras.

 

Sumber gambar: https://id.wikipedia.org/

Dalam 100 gram gembili terkandung sekitar 131 Kkal. Gembili membantu proses penurunan berat badan karena kandungan glucomannan. Ternyata, tanaman inferior ini juga dapat mencegah terbentuknya berbagai jenis penyakit degeneratif berbahaya. Menurut Mar’atirrosyidah, penyakit degeneratif berbahaya disebabkan karena stres oksidatif. Stres oksidatif adalah kondisi di mana produksi radikal bebas jauh lebih besar dibandingkan antioksidan dalam tubuh kita. 

Antioksidan umumnya sudah diproduksi oleh tubuh kita sendiri. Akan tetapi, antioksidan tersebut kadang tidak mampu melawan banyaknya radikal bebas di sekitar kita. Untuk memperkuat antioksidan, kita dapat mengonsumsi produk sintetis dan alami.

Antioksidan sintetis dapat kita peroleh dari produk pangan yang mengandung propil galat, butyl hidroksi anisol, butyl hidrokso toluenem dan tert butyl hidroksi quinon. Sementara itu sumber antioksidan alami dapat kita peroleh dari umbi gembili.

Umbi gembili mengandung senyawa bioaktif dioscorin dan diosgenin yang telah terbukti mampu menangkal perkembangan radikal bebas. Mengonsumsi umbi gembili juga menjadi salah satu cara untuk mencegah terjadinya stres oksidatif, dan menurunkan risiko untuk terserang penyakit degeneratif berbahaya. 

Jadi, dapat dikatakan kita akan memperoleh berbagai manfaat ketika mengonsumsi umbi gembili. Selain mencukupi kebutuhan karbohidrat dan nutrisi yang kita butuhkan, gembili mampu melindungi tubuh kita dari radikal bebas.

 

 

Daftar Pustaka

https://www.vice.com/id_id/article/43azgd/akibat-perubahan-iklim-manusia-kini-makin-kesulitan-menanam-padi

https://www.mongabay.co.id/2019/11/12/perubahan-iklim-ternyata-berdampak-pada-kedaulatan-pangan/

https://media.neliti.com/media/publications/276956-characterization-of-potential-local-gemb-6753641f.pdf

https://nationalgeographic.grid.id/read/13281139/krisis-pangan-tengah-membayangi-dunia?page=all

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pendidikan_1_dir/75b8895f814f85fe9ae5ce91dc5411b1.pdf

http://www.andrafarm.com/_andra.php?_i=daftar-tkpi&kmakan=BR010#manfaat%20rinci

http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-gembili-komposisi-nutrisi-bahan-makanan.html#.X0MiUcgza01

https://bobo.grid.id/read/081902754/pernah-coba-gembili-umbi-gembili-baik-untuk-pasien-diabetes?page=all