Jamupedia

Suwarsi Moertedjo: Srikandi di Balik Berdirinya Koperasi Jamu Indonesia

"KOJAI (Koperasi Jamu Indonesia) memberikan kontribusi pasti dalam upaya pemberdayaan dan pelestarian jamu di Kabupaten Sukoharjo. Sinergi yang terjalin antara pemerintah, KOJAI, dan industri semakin memantapkan branding Sukoharjo sebagai Kota Jamu. "

Diterbitkan oleh : Newa  -  19/12/2024 08:21 WIB

3 Menit baca.

Kabupaten Sukoharjo di Jawa Tengah sudah lama dikenal sebagai Kota Jamu. Salah satu alasannya adalah keberadaan pasar jamu yang ada di Desa Nguter. Selain pasar, di Desa Nguter juga terdapat kampung jamu, di mana sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai perajin jamu. Wilayah inilah yang menjadi sentra jamu di Sukoharjo.  Ada banyak sekali usaha jamu yang tumbuh, mulai dari yang skala mikro hingga menengah, mulai dari jamu gendong hingga industri obat bahan alam.

sumber: kabarku.net

Ketahanan industri obat bahan alam dan jamu tradisional di Kabupaten Sukoharjo tak lepas dari peran Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI). Koperasi Jamu Indonesia merupakan sebuah organisasi yang beranggotakan para pelaku usaha dibidang pengolahan bahan alam. Organisasi ini didirikan oleh Ibu Suwarsi Moertedjo pada tahun 1974 atas amanat komunitas Gabungan Pengusaha Jamu Pusat. Pada tahun 1995 organisasi ini resmi berbadan hukum. 

Ibu Moertedjo lahir pada tanggal 12 April 1949 di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Beliau mendirikan KOJAI dengan tujuan memberikan naungan kepada para pengusaha jamu guna membantu pertumbuhan ekonomi di bidang jamu dan obat bahan alam serta pelestarian jamu. Beberapa hal yang dilakukan Ibu Moertedjo dan KOJAI antara lain memberikan pendampingan izin usaha UMKM, CV, hingga  pelestarian Pasar Jamu Nguter.

sumber: beritasatu.com

Perjuangan Ibu Moertedjo dalam mendirikan KOJAI cukup berliku – liku. Mulanya organisasi ini hanya beranggotakan 15 orang yang terdiri dari warga setempat. Karena dedikasi beliau, KOJAI terus berkembang dan kini memiliki 75 anggota tetap. Tak ada persyaratan yang sulit untuk menjadi anggota KOJAI, asalkan memiliki usaha di bidang yang berkaitan dengan jamu seperti petani empon – empon, pemasok bahan baku, maupun penjual jamu gendong, Anda dapat mendaftarkan diri menjadi anggota KOJAI.

Banyak tantangan yang dilalui Ibu Moertedjo selama karirnya dalam mendirikan KOJAI. Suatu masa, regulasi pemerintah mewajibkan pemilik industri jamu memiliki minimal satu apoteker sebagai penanggung jawab industri, padahal pada pada saat itu tenaga apoteker belum sebanyak sekarang. Sebagai ketua KOJAI, Ibu Moertedjo senantiasa memberikan pendampingan kepada para anggotanya. 

sumber: kojai

Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) memiliki tiga prinsip yaitu disiplin, kejujuran, dan persatuan. Anggota KOJAI dilarang keras menjual jamu, obat bahan alam, maupun bahan baku jamu yang menyalahi aturan BPOM. Termasuk pelaku usaha yang nekat mencampurkan Bahan Kimia Obat (BKO) ke dalam produk jamu akan ditindak secara tegas oleh KOJAI. 

Kegiatan anggota organisasi ini pun cukup beragam seperti mengikuti seminar, event, menghadiri komunitas gabungan pengusaha jamu di Jawa Tengah, dan memberdayakan Pasar Jamu Nguter sebagai sentra jamu skala nasional.

KOJAI ini tentunya didukung oleh banyak pihak terutama pemerintah, termasuk Kementerian Kesehatan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian Lingkungan Hidup.

Ke depannya, Ibu Moertedjo berharap jamu tidak akan pernah punah. Jamu sebagai warisan nenek moyang harus dimanfaatkan sebaik mungkin oleh cucu – cucu kita. “Kita harus bersama-sama, semua orang dari berbagai kalangan harus membudidayakan jamu karena jamu merupakan obat tradisional asli dari Indonesia” ujarnya.