Jamupedia

Soliditas dan Solidaritas Bersama, Indonesia Melawan Corona

Diterbitkan oleh : Kurnia HD  -  30/03/2020 15:46 WIB

5 Menit baca.

Sore ini saya ‘tugas negara’ untuk menjemput ibu dari sekolah. Maklum, guru memang dijadwal untuk piket, tidak bisa full bekerja dari rumah. Sembari memacu motor dengan kecepatan sedang, saya memperhatikan sekitar. Jalanan sore ini lengang, beberapa tempat yang biasanya menjadi titik keramaian juga nampak sepi. Kafe, pusat perbelanjaan, dan tempat-tempat nongkrong anak muda juga tak seramai biasanya, bahkan beberapa sudah mulai tutup untuk mematuhi himbauan pemerintah #dirumahaja.

 

Sumber gambar: https:/www.solopos.com

Melewati lampu merah Gandekan, mata saya tertuju pada seseorang yang membagi masker gratis untuk para pengendara. Wah, mulia sekali, batin saya. Saya pun turut menjadi bagian yang menerima masker tersebut. “Jangan lupa untuk selalu cuci tangan dan memakai masker jika keluar rumah ya mbak” ujarnya ramah sembari menyerahkan masker kepada saya.

 

Tiin tiin. Kendaraan di belakang saya membunyikan klakson. Lampu sudah hijau rupanya. Saya kembali melajukan motor dengan kecepatan sedang. Melewati daerah Sriwedari, ada yang mengusik saya lagi. Dua anak muda yang tengah membagikan nasi box untuk tukang becak dan pedagang kaki lima menyita perhatian saya. Saya menepi sejenak, bertanya pada salah satunya. “Untuk pekerja harian yang nggak bisa #dirumahaja dan berdampak pada ekonominya kak”. Deg. Saya memang sering melihat linimasa media sosial saya penuh dengan ajakan untuk berbagi dan bersama melawan corona, tapi tidak membayangkan gerakan ini masif dan rata hampir di seluruh kota.

 

Sesampainya di rumah, saya langsung mencuci tangan dengan sabun kemudian bergantian mandi dengan ibu. Usai badan bersih dan berganti pakain bersih, saya membuka sosial media. Saya penasaran, ada berapa banyak gerakan-gerakan kecil yang menunjukkan opimisme untuk bersama melawan corona di Indonesia. Deg. Ternyata orang Indonesia ini luar biasa.

 

Memproduksi APD untuk Dibagikan Gratis kepada Tenaga Medis

Yayasan Anne Avantie menghentikan seluruh produksi untuk membantu memproduksi baju APD untuk tenaga medis. Dengan produksi manual karena keterbatasan yang ada, Anne Avantie memproduksi APD yang nantinya akan disumbangkan kepada Rumah Sakit. Budhi Hermawan, warga Yogyakarta menggandeng sejumlah penjahit rumahan untuk memproduksi APD secara mandiri. Budhi dan para penjahit rumahan secara sukarela membuat baju APD untuk nantinya didistribusikan ke sejumlah puskesmas dan rumah sakit di Yogyakarta. Gerakan ini mulai tersebar di berbagai kota, baik dilakukan oleh penjahit rumahan maupun industri besar.

Sumber gambar: https://wolipop.detik.com/

Penggalangan Donasi Oleh Selebritis, Selebgram, dan Influencer

  • Selebgram Rachel Venya berhasil menggalang dana hampir 5M dalam waktu 3 hari. Dana ini nantinya akan ditujukan untuk pengadaan alat sanitasi dan dikirim ke RS rujukan covid menyebar di seluruh Indonesia.
  • Youtuber Atta Halilintar menghimpun dana melalui Kita Bisa. Dana terkumpul sebanyak 199 juta untuk membeli APD bagi tenaga kesehatan dan membelikan sembako untuk masyarakat kecil.
  • Andovi da Lopes melakukan aksi unik penggalangan dana dengan membaca isi KBBI sampai tuntas selama 14 jam dan disiarkan secara live melalui channel Aksi ini berhasil mengumpulkan dana 200 juta yang nantinya akan dibelikan alat sanitasi untuk para tenaga kesehatan.
  • Youtuber dan influencer Arif Muhammad dan istrinya mengumpulkan dana melalui Kita Bisa. Dana yang terkumpul mencapai lebih dari 1,4 M, nantinya akan dibelikan sembako untuk masyarakat kecil yang terdampak corona dan memberikan akses pengecekan dan pengobatan.
  • Penyanyi Afghan melakukan penggalangan dana dan terkumpul 156 juta untuk pembelian APD bagi tenaga medis.
  • Mesty Ariotedjo melalui situs donasi yang didirikannya, wecare, telah mengumpulkan donasi sebanyak 194 juta yang nantinya akan dibelikan APD untuk tenaga kesehatan.
  • Maia Estianty dengan kampanyenya “Bantu Rakyat dan Tenaga Medis” telah mengumpulkan 77 juta dari target 100 juta yang nantinya akan dibelikan APD bagi tenaga medis.

 

Gerakan Lakukan Kontribusi yang Bisa Kita Lakukan

  1. Tirta Mandira Hudi, seorang dokter yang sekaligus influencer ini menginisiasi sebuah gerakan yang diberi hastag #Kurirkebaikan dan #Sharingiscaring. Salah satu gerakan yang dilakukan adalah mengajak orang berbagi kepada sesama, salah satunya dengan membeli makanan lewat ojol kemudian memberikan makanan tersebut untuk mereka. Gerakan lain yang juga dilakukan oleh dr. Tirta adalah pemasangan 1000 titik desinfektan chamber di Jakarta serta penyemprotan disinfektan di tempat ibadah, busway, dan angkot.

 

Saya menutup media sosial saya karena ada pesan Whats App yang masuk. Sebuah pesan dari teman lama. Sebuah ajakan untuk berdonasi, melakukan penggalangan dana untuk membagikan Hand Sanitizer kepada para pekerja yang tidak bisa melakukan kerja dari rumah, seperti para pedagang di pasar, pedagang kaki lima, tukang becak, Tukang ojek, dan lainnya. Cless, hati saya menghangat. Gerakan lawan corona yang semakin masif di akar rumput membuat saya yakin, Indonesia bisa lawan corona, bersama Indonesia bisa!