Jamupedia

Ganyong, Sumber Karbohidrat Pengganti Nasi yang Terlupakan

"Vietnam memanfaatkan ganyong menjadi bahan pengganti pembuatan soun. Di Kamboja, ganyong dijadikan bubur dan dimanfaatkan sebagai obat penyakit kulit tropis. Lalu, bagaimana nasib ganyong di Indonesia?"

Diterbitkan oleh : Windri Astuti  -  28/08/2024 09:19 WIB

3 Menit baca.

Ganyong (Canna edulis Ker) merupakan tanaman yang berasal dari pegunungan Andes, Amerika. Bagian yang dimanfaatkan dari tanaman ganyong adalah bagian umbinya. Tanaman yang banyak dibudidayakan di Jawa Tengah, Jawa Timur, Yogyakarta, Jambi, Lampung, dan Jawa Barat ini potensial untuk dijadikan sebagai salah satu makanan pengganti nasi.

Di Indonesia, ada dua jenis ganyong, yakni ganyong merah dan ganyong putih. Jenis ganyong yang banyak dimanfaatkan sebagai sumber karbohidrat, baik dengan cara dikonsumsi langsung umbinya maupun diolah menjadi tepung ganyong adalah jenis ganyong putih.

 

http://www.agrowindo.com/

Kandungan pada umbi ganyong terdiri dari 93,30% pati dan sisanya terdiri dari serat, gula, lemak, protein, dan mineral lainnya. Dalam 100 gram umbi ganyong terkandug 95 Kal Kalori,, 1,0 g protein, 0,1 gr lemak, 22,6 karbohidrat, 21 mg kalsium, 70 mg fosfor, 20 mg besi, 100 mg vitamin B1, 10 mg vitamin c, 75 gr air, 65% bahan yang dapat dikonsumsi.

Dikutip dari jabar.tribunnews.com, ganyong baik untuk pertumbuhan anak balita karena kandungan fosfor, kalsium, dan zat besi yang cukup tinggi. Selain itu, ganyong juga berpotensi sebagai bahan pangan alternatif pengganti beras karena kandungan gizinya. Potensi ganyong sebagai pengganti beras juga didukung dengan ketahannya terhadap hama dan kekeringan. Seperti dikutip dari kaltim.litbang.pertanian.go.id, produksi ganyong mampu mencapai 30 ton umbi setiap hektarnya. Jumlah ini dapat membantu ketersediaan karbohidrat yang diperlukan oleh penduduk.

 

www.lazada.co.id

Ganyong juga memiliki beberapa khasiat yang baik bagi tubuh kita. Ganyong baik untuk pencernaan dan usus, mengatasi radang saluran kencing, dan meredakan panas dalam. Selain itu, ganyong juga bagus dikonsumsi oleh penderita diare, hipertensi, hepatitis, radang saluran kencing, serta panas dalam. Ganyong bahkan baik untuk memperbaiki tulang karena memiliki kandungan kalsium yang tinggi.

Sayangnya, ganyong mulai terpinggirkan dan kalah popular dengan sajian kuliner yang semakin beragam. Jika hanya dinikmati sebagai ganyong rebus, bisa jadi lama kelamaan ganyong akan semakin tidak popular. Ganyong bisa diolah menjadi tepung ganyong yang nantinya bisa dimanfaatkan untuk membuat kue, bubur, atau olahan ganyong lainnya.

 

Daftar Pustaka

http://kaltim.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=911&Itemid=59

https://bobo.grid.id/read/08682591/ganyong-tanaman-serbaguna-yang-dapat-hidup-di-lahan-kering?page=all

http://repository.ut.ac.id/4187/1/fmipa2013_d11_nitanrisas.pdf

https://www.kompasiana.com

https://www.idntimes.com/health/fitness/iip-afifullah/manfaat-sehat-ganyong-exp-c1c2/5

https://jabar.tribunnews.com/2016/05/28/ganyong-namanya-ndeso-tapi-bisa-bikin-kamu-kenyang-dan-penyembuh-penyakit-mematikan