Apa Itu Saintifikasi Jamu?
"Saintifikasi jamu merupakan salah satu upaya untuk membuktikan khasiat jamu tak hanya dari sisi empiris, tapi juga dari sudut pandang ilmiah. Adanya saintifikasi jamu mempercepat penggunaan jamu di fasilitas pelayanan kesehatan formal "Diterbitkan oleh : Newa - 10/12/2024 10:42 WIB
3 Menit baca.
Jamu adalah obat tradisional berbahan alam asli Indonesia yang telah digunakan secara turun – temurun. Dewasa ini penggunaan jamu untuk upaya promotif, preventif, paliatif, dan rehabilitatif digencarkan oleh Kementerian Kesehatan melalui program saintifikasi jamu.
sumber: fimela
Menurut PERMENKES No.003/Menkes/Per/2010 saintifikasi jamu adalah pembuktian ilmiah melalui penelitian berbasis pelayanan kesehatan. Saintifikasi jamu untuk kepentingan penelitian hanya boleh dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan yang telah mendapatkan izin sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Dicetuskannya program saintifikasi jamu untuk menambah literatur mengenai khasiat dan keamanan jamu secara ilmiah, tak hanya dari sisi empiris saja.
Sebagai pengobatan berbasis tradisional dan proses diagnosisnya dilakukan oleh dokter, saintifikasi jamu mengadopsi pendekatan kedokteran integratif. Kedokteran integratif merupakan ilmu yang mengkombinasikan antara kedokteran konvensional dengan komplementer alternatif. Dalam praktiknya, kedokteran integratif menggunakan pendekatan holistik (biologi, psikologi, sosial, kultural, dll) pada pasien yang dilakukan dengan prinsip kesucian dan kemanusiaan.
sumber: harianrakyatBengkulu
Dalam kedokteran integratif terdapat beberapa kategori diagnosis yaitu :
- Diagnosis secara etik (diagnosis menurut ilmu kedokteran konvensional)
- Diagnosis secara emik (diagnosis berdasarkan apa yang dirasakan pasien)
- Diagnosis karakter pasien (sanguins, koleris, melankolis, plegmatis)
- Diagnosis kualitas hidup (meliputi kebugaran dan tingkat keparahan penyakit pasien)
Selain itu, dalam praktik kedokteran integratif dilakukan pula pengecekan melalui laboratorium untuk menegakkan diagnosis pasien.
sumber: klinikehealth.co.id
Lalu bagaimana dengan bukti dan manfaat jamu dalam saintifikasi jamu?
Jamu adalah obat tradisional asli dari Indonesia yang sudah digunakan secara turun – temurun dari generasi ke generasi, sehingga efek sampingnya sudah diketahui oleh masyarakat secara luas.
Dalam program saintifikasi jamu, jamu tradisional dan jamu dengan formulasi baru diuji melalui beberapa tahapan. Pertama dilakukan studi etnomedisin dan etnofarmakologi untuk mengidentifikasi jenis tanaman, bagian tanaman yang digunakan, dan ramuan tradisional yang dipakai oleh masyarakat untuk pengobatan maupun untuk menjaga kesehatan. Kedua, jamu dengan resep turun temurun dilakukan uji klinik fase 2 dan uji klinik fase 3.
sumber:halodoc
Untuk jamu dengan formula baru memiliki 4 tahap pengujian farmasi, berupa :
- Uji pre-klinik yang meliputi uji toksisitas akut dan uji toksisitas sub-kronik kepada hewan, tujuannya untuk mengetahui efek kerja jamu di dalam tubuh pada hewan uji.
- Uji Klinik fase 1 untuk menguji keamanan dan penerimaan formulasi jamu di dalam tubuh.
- Uji klinik fase 2 dengan pre-post study, dengan mengevaluasi sampel sebelum dan sesudah diberikan ramuan jamu.
- Uji klinik fase 3, pada fase ini ramuan dapat diberikan secara langsung kepada pasien melalui resep dokter.
Terpeliharanya jamu melalui program saintifikasi jamu menjadi salah satu upaya mempercepat pengobatan menggunakan jamu dalam pelayanan kesehatan formal seperti di rumah sakit dan klinik pemerintah maupun swasta.
sumber: kemenkes
Bagi Sobat yang tertarik melakukan pengobatan menggunakan jamu, Kementerian Kesehatan memiliki klinik saintifikasi jamu yang dapat Sobat kunjungi yaitu: UPF Pelayanan Kesehatan Tradisional Tawangmangu (Karanganyar), UPTD Wisata Kesehatan Jamu Kabupaten Tegal (Kalibakung, Tegal), UPT Lab Materia Medica Malang (Batu, Malang), UPTD Kesehatan Tradisional Provinsi Bali (Denpasar, Bali), dan UPTD Balai Pelayanan Saintifikasi Jamu Pekalongan (Kota Pekalongan).
Di klinik saintifikasi jamu Sobat juga dapat menemukan pengobatan tradisional seperti akupunktur, akupresur, pijat kebugaran yang dilakukan oleh tenaga kesehatan profesional.
Daftar pustaka :
- Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor : 003/MENKES/PER/I/2010
- Siswanto., (2012). Saintifikasi Jamu Sebagai Upaya Terobosan Untuk Mendapatkan Bukti Ilmiah Tentang Manfaat fan Keamanan Jamu. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan. (15)2:203-211