Jamupedia

Param Usai Lahiran, Amankah?

"Param adalah salah satu jenis perawatan tubuh tradisional yang mampu bertahan hingga sekarang. Lantas, apa yang membuat sebagian masyarakat masih memertahankan penggunaan param sebagai bentuk terapi pengobatan?"

Diterbitkan oleh : Windri Astuti  -  29/11/2024 09:32 WIB

3 Menit baca.

Dikutip dari perpusnas.go.id, param berasal dari Bahasa Jawa yang berarti ramuan beras dan kencur atau bahan rempah lainnya yang berfungsi untuk menggosok badan. Param menjadi obat tradisional yang digunakan sebagai obat luar dengan cara diborehkan. 

Menurut Poerwadarminta, dikutip dari perpusnas.go.id, param sendiri terbagi menjadi 2 jenis tergantung fungsi dan tempat masing-masing. Kedua jenis param tersebut, yaitu tapel dan pilis. Tapel adalah salah satu jenis param yang digunakan pada perut. Umumnya, tapel digunakan oleh ibu-ibu pascamelahirkan untuk mengurangi rasa sakit dan melangsingkan perut. Akan tetapi, ibu yang melakukan proses kelahiran melalui operasi sesar tidak disarankan  untuk menggunakan tapel.

 

Sumber gambar: www.mariatiaroma.com

Selain param yang dioleskan pada perut (tapel), masih ada param yang dioleskan pada bagian dahi. Param jenis ini dikenal dengan sebutan pilis. Pilis dapat digunakan oleh ibu hamil ataupun ibu pascamelahirkan. Dikutip dari ayahbunda.co.id, pilis bermanfaat untuk menghilangkan rasa pening, menjaga kesehatan mata, mengobati sakit kepala, serta mencegah naiknya sel darah putih ke kepala.

Ramuan tradisional yang kaya akan manfaat ini masih eksis hingga hari ini dan dimanfaatkan untuk mengatasi beberapa keluhan kesehatan. Jenis param kemudian berkembang, jika dua param sebelumnya ditujukan untuk ibu pascamelahirkan, sekarang umum pula kita temukan param yang dimanfaatkan untuk mengatasi masalah nyeri dan pegal-pegal pada tubuh. Param untuk mengatasi pegal dan capek badan dapat dimanfaatkan oleh semua jenis usia dan gender. Bahkan, dikutip dari solopos.com param dapat mengatasi masalah reumatik dan stroke.

 

Berbagai jenis rempah dapat diolah menjadi param. Kita dapat membuat param dari jahe, serai, cengkeh dan lain sebagainya. Sarimin (dalam solopos.com) menyebutkan bahwa param mengandung senyawa aktif yang dapat menimbulkan rasa hangat karena meresap ke dalam pori-pori kulit jika menggunakan bahan dasar jahe. Selain itu, senyawa eugenol yang terkandung dalam param berbahan dasar cengkeh mampu melancarkan aliran darah dan menjadi antioksidan alami bagi tubuh. 

Berbeda dengan apa yang dijelaskan oleh Poerwadarminta, ayahbunda.co.id tidak menyarankan penggunaan param atau tapel pada bagian perut dan payudara ibu pascamelahirkan. Hal ini dikarenakan perut dan payudara memiliki jaringan otot yang relatif lemah. Meskipun demikian, param diperbolehkan dioleskan ke seluruh tubuh untuk mengatasi pembengkakan ibu pascamelahirkan.

Menyikapi dua perbedaan pandangan tersebut, ibu hamil atau pascamelahirkan sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakan param tapel dan pilis. Sementara param untuk mengatasi lelah dan pegal aman digunakan oleh ibu hamil atau pun pascamelahirkan. 

 

Daftar Pustaka

https://news.trubus.id/baca/3629/yuk-makan-daun-kemangi-setiap-hari-ini-manfaat-yang-tubuh-kalian-dapatkan

https://www.solopos.com/gosokkan-param-peredaran-darah-pun-lancar

https://www.ayahbunda.co.id/kelahiran-gizi-kesehatan/amankah-perawatan-tradisional-pasca-persalinan3f-

https://www.yukepo.com/hiburan/indonesiaku/mengupas-khasiat-param-warisan-nusantara-rahasia-kebugaran-putri-keraton/

https://www.perpusnas.go.id/magazine-detail.php?lang=id&id=8206