Tips Praktis Menyimpan Aneka Bahan Jamu

Bahan jamu bisa berupa rempah-rempah seperti kunyit, lengkuas, kencur, kunci dan pala. Bahan ini bisa disimpan pada tempat yang tidak terpapar panas matahari langsung dan tidak lembab. Sebaiknya setelah dibeli, segera keluarkan dari kemasannya dan letakkan di tampah atau sejenisnya tanpa perlu dicuci. Bahan cukup dicuci setiap akan dipakai. Saat akan dipakai bahan harus dipastikan bersih dari kotoran yang kasat mata. Misalnya jahe (zingiberis rhizoma) yang harus dicuci bersih dari sisa kotoran dan tanah dengan air mengalir.

Setelah bersih, bahan tersebut dikeringkan hingga benar-benar kering, bisa dijemur dibawah sinar matahari langsung. Supaya kadar airnya menguap dengan sempurna. Saat hendak hendak dijadikan jamu, bahan tersebut sebaiknya diiris-iris agar kandungan obatnya dapat larut dalam air dengan mudah saat direbus. Walaupun sudah kering, bahan yang sudah diiris dan dijemur tetap harus dicuci kembali sebelum direbus. Hal ini untuk memastikan agar bahan baku bebas dari debu maupun jamur. 

Selain bahan rempah, ada juga bahan jamu yang berupa dedaunan, seperti daun jeruk, salam, pandan dan serai. Area simpan bahan ini harus jauh dari kompor, karena jika sampai terpapar panas kompor, bahan akan mudah layu, berubah bentuk dan warnanya. Sebaiknya bahan ini disimpan di dalam kulkas dan dicuci bersih sebelumnya agar bakteri tak menyebar. Sedangkan jeruk nipis dan jenis jeruk lainnya bisa juga disimpannya di kulkas maupun diluar

Jamu buatan sendiri sebaiknya segera dikonsumsi mengingat masa simpannya yang pendek agar manfaat jamunya tidak hilang karena terkontaminasi mikroba atau jamur. Tetapi jika hendak disimpan, simpanlah didalam botol atau wadah yang bertutup rapat. Jamu dalam bentuk air rebusan dapat disimpan dalam suhu ruangan, juga bisa disimpan di dalam kulkas agar lebih awet dan tahan lama. Ahhh, jadi pengen beras kencur dingin! Segerrr!