Jamupedia

Menilik Uniknya Sentra Jamu di Kampung Pejabat

"Kampung Pejabat mematahkan asumsi bahwa jamu hanya ada di Pulau Jawa. Bahkan, Kampung Pejabat ditinggali lebih dari 30 produsen dan penjual jamu. Ketekunan dan kreativitas warganya membuat Kampung Pejabat menjadi salah satu tujuan wisata kesehatan di Kalimantan Selatan"

Diterbitkan oleh : Farida  -  02/09/2022 15:20 WIB

3 Menit baca.

Sentra jamu yang populer tak melulu berada di Pulau Jawa. Di Kalimantan Selatan terdapat sebuah desa yang menjadi sentra jamu yang cukup populer.  Sentra jamu ini disebut dengan Kampung Pejabat. Bukan karena ditinggali banyak pejabat, nama itu merupakan akronim dari Pengolah Jamu Loktabat.

Sumber: disporabudpar.banjarbarukota.go.id

Sentra Jamu Kampung Pejabat berlokasi di Jalan R O Ulin, Gang Baru, RT06/RW02, Kelurahan Loktabat Selatan, Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Berdasarkan website resmi Kecamatan Banjarbaru Selatan, Kampung Pejabat ini mulai ada sejak 1979.

Kampung Loktabat ini diisi oleh perantau dari Jawa Tengah, Awalnya mereka berniat mengadu nasib ke Kalimantan dengan cara berjualan jamu. Tak disangka-sangka produk jamu yang dijajakan sangat laris dan mampu mengangkat ekonomi keluarga. Semenjak waktu itu para warganya mulai lebih serius berjualan jamu sehingga Desa Loktabat Selatan pun semakin dikenal sebagai Kampung Jamu.

Sumber: www.teras7.com

Desa Wisata Kampung Pejabat

Seiring berjalannya waktu, Kampung Pejabat semakin populer dan terkenal sebagai kampung jamu. Dikutip dari laman Ekonomi Bisnis yang dimuat pada April 2020, salah satu penjual jamu di Kampung Pejabat, Tarmudji, mengungkapkan dari 78 kepala keluarga, ada 33 berprofesi sebagai produsen dan penjual jamu.

Sumber: kalsel.antaranews.com/

Perkembangan penjualan jamu membuat warga Desa Loktabat membangun berbagai tempat wisata yang berhubungan dengan jamu. Jalan-jalan desa dihias agar wisatawan merasa betah berlama-lama saat berkunjung. Wisatawan juga dimanjakan dengan berbagai spot foto.

Selain dekorasi desanya, Kampung Pejabat juga diramaikan dengan Kafe Jamu dan gerai es krim jamu. Kafe jamu di Loktabat diresmikan pada 2017. Kafe itu didirikan untuk lebih mengangkat UMKM di Loktabat. 

Kafe Jamu di Loktabat dibuka setelah para warganya mendapat pelatihan yang diadakan Kementerian Industri dan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lambung Mangkurat.

Tak seperti kebanyakan kafe yang pasarnya menarget generasi muda. Cafe Jamu di Loktabat dikunjungi oleh berbagai rentang usia. Ada anak muda yang nongkrong, ada keluarga yang bertamasya, hingga orang tua yang memang rutin mengonsumsi jamu di Kafe Jamu.

Dikutip dari Tribunnews Banjarmasin, seorang pelanggan bernama Abdul Hamid, 60, mengaku biasa berkunjung ke Kafe Jamu dua hingga tiga kali sepekan. Dia rutin mengonsumsi jamu temulawak dan sesekali membeli jamu jahe merah untuk dibawa pulang. Kafe Jamu tak hanya menyediakan produk jadi siap minum, ada juga jamu-jamu bubuk yang bisa dijadikan sebagai oleh-oleh atau diseduh sendiri  di rumah.

Sumber: https://www.instagram.com/p/CYszuNtPZDH/

 

Dengan adanya Kafe Jamu dan para produsen jamu di Loktabat, diharapkan Kampung Pejabat bisa menjadi destinasi Traditional Health Tourism. Melalui konsep pariwisata tersebut, pengunjung di Kampung Pejabat tak hanya berwisata namun juga mendapatkan khasiat positif dari jamu yang dikonsumsi.

Dampak Pandemi Covid 19

Seperti sentra jamu lainnya, Kampung Pejabat juga mendapatkan lonjakan pesanan saat kasus Covid-19 meningkat di tahun 2020-2021 kemarin.  Berdasarkan keterangan Tarmudji, sebanyak 33 penjual jamu masih kewalahan melayani pesanan yang melonjak drastis saat pandemi. Waktu itu, Tarmudji mengaku bisa menjual sampai 100 gelas dalam satu hari.

Harga jamu di Kampung Pejabat juga termasuk masih sangat terjangkau. Rentang harganya mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 5.000 saja. Jamu beras kencur menjadi yang termurah dengan harga Rp3.000 dan jamu jahe menjadi salah satu yang termahal dengan harga Rp5.000.