Poltekkes Jurusan Jamu, Pemelihara dan Pengembang Jamu Nusantara

Indonesia adalah penghasil bahan dasar obat-obatan tradisional yang telah banyak melakukan ekspor ke berbagai negara. Praktik pengobatan tradisional di Indonesia juga masih tetap memiliki tempat di hati masyarakat. Oleh karena itu, Politeknik Kesehatan Surakarta melahirkan Jurusan Jamu yang merupakan jurusan pertama dan satu-satunya yang ada di Indonesia. Jurusan jamu ini didirikan bukan hanya untuk memelihara tradisi bangsa namun juga untuk memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan tradisional. Sebagai satu-satunya jurusan jamu di Indonesia, Jurusan Jamu di Poltekkes Surakarta berperan penting dalam menjaga dan melanjutkan kearifan lokal warisan nenek moyang.

Jurusan yang lahir pada tahun 2011 ini saat ini dipimpin oleh Indarto, S.Pd, M.Kes. Sejak berdiri sembilan tahun lalu, jurusan jamu sudah menghasilkan tiga angkatan jurusan yang mendapat sertifikat dari Kementrian Kesehatan yang memungkin untuk membuka praktik mandiri.  Beliau juga mengatakan bahwa dalam setahun jurusan jamu dapat meluluskan 100 ahli madya. Kebanyakan dari mereka bekerja di industri jamu, klinik kecantikan dan ada juga yang bekerja di B2P2TOOT sebagai tenaga kesehatan tradisional. 

Produk herbal karya mahasiswa Poltekes Jamu Surakarta

Pembelajaran yang diberikan pun tidak hanya seputar pembuatan jamu saja, melainkan penggunaan dan khasiat tanaman obat-obatan, pelayanan kesehatan tradisional, peracikan jamu, penerapan ilmiah, dan masih banyak lainnya. Indarto berharap untuk kedepannya lulusan jurusan jamu ini bisa berkontribusi di bidang pelayanan kesehatan seperti puskesmas, klinik, dan rumah sakit. Dengan begitu pengobatan kimia dan pengobatan tradisional dapat berjalan selaras. Indarto melanjutkan bahwa pada dasarnya, pengobatan tradisional merupakan bentuk pencegahan dari berbagai macam penyakit, sedangkan pengobatan kimia merupakan cara untuk mempertahankan dan menyembuhkan dari penyakit.

Mahasiswa jurusan jamu juga diwajibkan untuk membuat produk jamu, seperti produk kecantikan dan kebugaran. Beberapa contohnya seperti masker wajah dari bahan-bahan tradisional, aromaterapi, sunblock (tabir surya), sabun, shampoo, lotion dan masih banyak lagi. Produk-produk tersebut nantinya akan dipamerkan saat uji kompetensi jurusan.