Pengobatan Tradisional Batamba Khas Banjar
"Pengobatan tradisional Batamba berasal dari Banjar, Kalimantan Selatan. Pengobatan ini dipercaya mampu menyembuhkan tak hanya penyakit fisik, namun juga psikis, atau penyakit yang ada hubungan dengan unsur magis"Diterbitkan oleh : Windri Astuti - 15/11/2024 14:40 WIB
3 Menit baca.
Pengobatan tradisional Batamba juga biasa disebut dengan Batamban atau Batatamba, yang artinya berobat. Orang yang bisa melakukan Batamba biasa disebut Pananamban atau tabib. Biasanya pananamban merupakan tokoh penting dalam masyarakat. Batamba merupakan etnomedisin khas Banjar yang mencakup Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Tengah, dan sebagian Kalimantan Timur. Cara pengobatan tradisional Batamba diwariskan secara turun temurun.
https://jelajah.kompas.id/
Cara Pengobatan Tradisional Batamba
Sebagai pengobatan tradisional, Batamba tentunya menggunakan ramuan tradisional yang ada di sekitar tempat tinggal warga Banjar. Ramuan herbal menjadi salah satu alat untuk mengobati. Dikutip dari buku Batamba Pengobatan Tradisional di Kalimantan Selatan karya Sisva Maryadi, selain menggunakan ramuan tradisional, Batamba juga mengenal mantra atau jampi-jampi yang berupa doa-doa. Selain itu Batamba juga menggunakan benda khusus untuk membantu pengobatan. Alat bantu Batamba salah satunya adalah kain Sasirangan.
commons.wikimedia.org
Lebih jauh lagi, dalam buku yang diterbitkan Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Pontianak itu, Sisva menjelaskan, Batamba tak hanya digunakan untuk mengobati penyakit fisik saja. Namun juga dipercaya bisa mengobati penyakit mental dan juga penyakit yang ada kaitannya dengan spiritual atau magis.
Berdasarkan keterangan Budayawan asal Kalimantan Selatan, Humaidy Ibnu Sami, seperti dimuat di laman jejakrekam.com, setidaknya ada lima cara pengobatan Batamba. Cara pertama adalah dengan baurut atau dipijat. Biasanya menggunakan media minyak. Cara ini untuk mengobati sakit salah urat, patah tulang, sakit pinggang, bayi sungsang, stroke, dan lain-lain.
banjarmasin.tribunnews.com
Cara kedua adalah dengan ditawar menggunakan media air putih. Biasanya air diberi doa dari bacaan Alquran, Hadist, Asmaul Husna, sholawat nabi, hingga kalimat thayibah. Nantinya air yang sudah didoakan itu akan disemburkan, dioleskan, dipakai mandi, atau diminumkan ke pasien.
Cara ketiga dengan dimanterai. Biasanya mantera berupa pantun banjar yang berisi doa-doa dan ditutup dengan kalimat pujian kepada Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW. Selain itu juga ada mantera yang mengutip ayat-ayat Alquran.
Cara keempat dengan metode barajah. Bagi kebanyakan orang, metode ini mungkin dirasa menyakitkan dan menakutkan. Tekniknya yaitu menggurat ke tubuh pasien, doa atau potongan ayat yang dipercaya mampu menjadi obat.
Cara kelima yakni menggunakan herbal. Biasanya herbal yang digunakan adalah yang tumbuh di sekitar tempat tinggal masyarakat yang melakukan batamba.
Alat Bantu Praktik Batamba
Selain menggunakan mantra, jampi-jampi, dan doa, praktik pengobatan batamba juga menggunakan alat bantu lainnya. Seperti diterangkan dalam jurnal Batamba: Ritual Pengobatan Tradisional Dalam Masyarakat Banjar karya Zulfa Jamalie, pananamba biasanya menggunakan benda-benda yang dipercaya memiliki tuah atau unsur magis yang bisa membantu proses penyembuhan.
warisanbudaya.kemdikbud.go.id
Benda-benda magis yang dimaksud adalah besi tua, besi kuning, parang bungkul, mandau, tombak, badil, macam-macam jimat, dan kain sasirangan. Kain sasirangan dipercaya memiliki kekuatan magis yang bisa mengusir roh-roh jahat.
Kain sasirangan ada beberapa jenis, ada Sarung Sasirangan yang digunakan sebagai selimut untuk mengobati demam. Kemudian ada Babat Sasirangan, mirip stagen yang dililitkan di perut untuk menyembuhkan diare. Ada juga Selendang Sasirangan yang dililitkan di kepala untuk mengobati migrain. Terakhir, Ikat Sasirangan yang cara pakainya mirip Selendang Sasirangan.