Jamupedia

Mereguk Segar Saranti di Acaraki

Diterbitkan oleh : Kurnia HD  -  19/03/2020 15:37 WIB

3 Menit baca.

Kalau ke Jakarta, jangan lupa mampir ke Kota Tua! Pesan sahabat saya itu selalu terngiang saat menginjakkan kaki di peron Stasiun Gambir. Setelah menyelesaikan beberapa kegiatan saya langsung menuju Kota Tua. Dari kawasan Blok-M saya naik Trans Jakarta ke Stasiun Jakarta Kota, langsung menuju ke Taman Fatahillah dengan jalan kaki. Duh, jalan kaki di tengah terik matahari Jakarta memang bukan pilihan bagus, meskipun hari telah beranjak dari siang. Apalagi saya merasa Taman Fatahillah terlalu ramai buat saya. Saya memilih untuk menyusuri jalan menuju deretan gedung Kerta Niaga hanya untuk bersembunyi sebentar dari terik mentari sembari menunggu senja. Namun mata saya tertarik pada sebuah kafe di sudut gedung Kerta Niaga.

 

Acaraki

 

Senja, kopi, dan musik indie! Ahhh perpaduan suasana syahdu yang haqiqi! Namun saya tertipu. Sekilas tampilan Acaraki memang mirip seperti kedai kopi modern. Lengkap dengan aneka alat penyeduh kopi seperti french press, rokpresso, hingga aeropresso.

 

Suasana Acaraki  yang syahdu

 

“Acaraki adalah sebutan untuk peracik jamu, seperti barista kalau di kopi. Jamu di sini memang diseduh dengan alat-alat yang biasa digunakan untuk membuat kopi” ujar salah satu peracik Acaraki begitu saya duduk. 

Jamu? Selama ini jamu identik sebagai minuman kesehatan untuk orang tua. Rasanya pahit getir. Bikin anak-anak muda edgy macam saya ini enggan minum jamu. Tapi semuanya hilang saat saya mereguk Saranti. Hati saya yang semula tandus, seperti kembali bersemi dengan Saranti. Serius, segarnya seperti menembus sampai ke hati, cesssss

Saranti adalah olahan modern fusion untuk beras kencur. Dua bahan ini diseduh menggunakan rokpresso untuk mengambil sari beras kencur. Hasil seduhannya lalu ditambah dengan susu, krimer, dan sedikit gula. Tak heran rasanya creamy, banget! Ditambah aroma wangi kencurnya yang kuat, hmmmm! Karena penasaran, saya mencoba menu lain selain Saranti, namanya Golden Sparkling atau kunyit asam dan soda. Duhhhh enak! Tapi favorit saya tetap Saranti. Jatuh cinta pada regukan pertama. Jika saja Saranti ini wanita, pasti sudah kupinang dan kunikahi.

 

Saranti, creamy-nya menggugah hati

Sebenarnya saya masih penasaran, pengin mencoba menu-menu lain yang ada di Acaraki. Tapi sayang, senja sudah segera tiba. Foto di sudut Taman Fatahillah kala senja bisa jadi pengisi feed intagram yang sangat artsy, apalagi ditambah caption quote romantis dari lirik lagu Fiersa Besari, ughhhh benar-benar anak muda masa kini!

 

NB: Semua kronologi dalam tulisan di atas hanyalah fiksi fantasi, tetapi kesegaran Saranti itu benar-benar asli! Kalau nggak percaya silakan datang ke Gedung Kertaniaga II, di pojok Taman Fatahillah. Nih link GMaps-nya. Salut untuk Acaraki. Apa yang ditampilkan oleh Acaraki benar-benar inovasi yang luar biasa. Mempertahankan tradisi dengan cara yang tidak tradisional!     

 

Tim Jamupedia main beneran ke Acaraki