Jamupedia

Lika Liku Perjuangan Budi Yuwono Membawa Sinde Mendunia

"Pernah kurang sukses berjualan mie, Budi Yuwono meneruskan bisnis obat tradisional Cina dari kakek neneknya. Hijrah ke ibu kota sebagai pedagang kaki lima, Budi menjelma menjadi bos perusahaan minuman kesehatan yang laris di berbagai negara"

Diterbitkan oleh : Farida  -  11/03/2022 14:40 WIB

3 Menit baca.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Larutan Penyegar Cap Badak? Minuman yang membantu meredakan panas dalam dan tenggorokan kering itu merupakan salah satu produk unggulan PT Sinde Budi Sentosa (Sinde) yang didirikan oleh Budi Yuwono Tjioe. Didirikan sejak 1978, Budi Yuwono dan Sinde sudah bermetamorfosis dari seorang pedagang kaki lima menjadi bos perusahaan multinasional.

Sumber: https://www.fowcaas.org/

Sinde didirikan pada 27 Agustus 1978 dengan pabrik pertama dibangun di Bekasi, Jawa Barat. Berdirinya Sinde tidak terjadi secara tiba-tiba, namun melalui pahit getir perjalanan hidup yang panjang. Dikutip dari laman Tribunnnews.com, saat usia SMP, Budi yang tinggal di Surabaya harus ikut orang tuanya pindah ke Jakarta. Di ibu kota Budi bersama kelima saudaranya membantu kedua orang tuanya berjualan mi. 

Waktu itu nasib baik belum berpihak pada Budi, pada 1966 ia terpaksa putus sekolah SMA. Setelah itu Budi pulang ke Surabaya dan bekerja di toko obat tradisional Cina. Dia pernah mencoba berbagai model penjualan, sempat menjadi pedagang kaki lima (PKL), menjaga toko, hingga menjadi sales obat. 

Cikal Bakal Sinde

Pekerja keras dan pantang menyerah sudah menjadi sifat Budi Yuwono sejak kecil. Setelah tiga tahun membangun bisnis obat tradisional di Surabaya, dia cukup berani untuk sekali lagi hijrah ke ibu kota. Di Jakarta Budi memulai lagi sebagai PKL di Glodok, masih dengan obat tradisional Cina. Dari PKL, Budi naik kelas dengan membuat perusahaan kecil-kecilan bernama Sinar Dewa. Perusahaan itulah yang menjadi cikal bakal Sinde.

Sumber: https://awina.co.id/

Pabrik Sinde mulai beroperasi dengan 19 pegawai. Berselang satu tahun setelah didirikan, Sinde sudah berlisensi sebagai perusahaan farmasi. Salah satu capaian awal dan ikonik Sinde adalah mendapatkan lisensi ekslusif untuk pendistribusian Larutan Penyegar Cap Kaki Tiga dari Perusahaan Wen Ken Drugs Singapore Private Limited. Obat Kurap Cap Kaki Tiga menjadi produk pertama Sinde.

Ekspansi Bersama 50 Pegawai

Berkat kegigihan Budi Yuwono dan tim manajemen yang bagus, pada 1982 Sinde mulai ekspansi dengan menjangkau pasar Singapura dan Malaysia. Prestasi itu dicapai bersama 50 pegawai Sinde. Satu tahun setelahnya, pasar Brunei Darussalam mampu direngkuh oleh Sinde. Dalam kurun waktu kurang lebih 10 tahun pertama, Sinde sudah mampu memproduksi berbagai produk seperti obat kurap, obat batuk, puyer sakit kepala, pasak bumi, hingga balsem. Bisa dikatakan semuanya populer di Indonesia.

 

Sumber : bikinpabrik.id

Sepanjang awal 1990-an hingga awal 2000-an, Sinde semakin meroket dengan berbagai tambahan alat produksi berteknologi terbaru. Promosi yang gencar dilakukan di televisi juga menjadikan produk-produk Sinde dekat dengan konsumen. Nama Desy Ratnasari dan Joshua Suherman bisa dibilang dekat dengan Sinde, terutama produk larutan penyegar. Keduanya menjadi brand ambassador yang menggaet pelanggan dari kalangan dewasa dan anak-anak. Kerjasama itu berlanjut ke film panjang  Joshua oh Joshua yang dibintangi keduanya dan disponsori oleh Sinde.

Sumber : www.antarafoto.com

Berkat tangan dingin Budi Yuwono, setiap tahun Sinde terus berkembang dan mendapatkan berbagai lisensi serta penghargaan. Pada 2005 semua produk Sinde sudah memiliki sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI). Pada 2007 sertifikasi Halal dari MUI. Kini produk-produk Sinde sudah tersebar hingga Belgia, Brunei Darussalam, Cina, Hong Kong, Nigeria, Arab Saudi, Singapura, Malaysia, Korea Selatan, dan Timur Tengah. Budi Yuwono bisa dibilang contoh nyata pepatah ‘usaha tidak mengkhianati hasil’.