Jamupedia

Belajar Kunci Sukses Jamu Jago Bertahan Lebih Dari Seabad

"Semakin besarnya bisnis membuat Jamu Jago melebarkan sayap. Hasilnya pada 1962 lahirlah perusahaan farmasi Degepharm. Laman resmi Jamu Jago menyebut pada waktu itu Jamu Jago adalah perusahaan jamu pertama di dunia yang memiliki anak perusahaan di bidang farmasi."

Diterbitkan oleh : administrator  -  04/11/2021 18:26 WIB

0 Menit baca.

Segala sesuatu yang besar dan terkenal, pasti dulunya berawal dari sesuatu yang kecil dan biasa saja. Ungkapan tersebut bisa dibilang cocok untuk Jamu Jago yang sekarang ini menjadi salah satu perusahaan jamu terbesar di Indonesia. 

Semuanya berawal pada tahun 1918, seorang pengusaha bernama T.K Suprana bersama istrinya yang biasa dipanggil Mak Jago membuat produk jamu yang pada waktu itu tak biasa. Saat kebanyakan produk jamu merupakan seduhan dari racikan tanaman tradisional, T.K. Suprana dan istrinya memproduksi jamu bubuk yang lebih simpel tanpa mengurangi khasiatnya. Awalnya produk jamu tersebut dijual di toko jamu sederhana di sebuah desa di Wonogiri, Jawa Tengah.

Membangun bisnis dari awal, selama 18 tahun pertama T.K Suprana berhasil memasarkan produk Jamu Jago hingga ke berbagai pelosok nusantara. Setelah itu, T.K Suprana memutuskan untuk pensiun dan memberikan bisnis kepada keempat anaknya.

Sumber: https://id.wikipedia.org/

Pada 1936, kepengurusan Jamu Jago beralih kepada empat anak T.K. Suprana. Mereka adalah Anwar Suprana, Panji Suprana, Lambang Suprana, dan Bambang Suprana. Dipegang generasi kedua, Jamu Jago melakukan ekspansi yang bisa dibilang brilian. Setelah hampir satu dekade mengurusi bisnis keluarga ini, tim generasi ke-2 memindahkan seluruh kegiatan Jamu Jago ke Semarang, Jawa Tengah.

Semakin besarnya bisnis membuat Jamu Jago melebarkan sayap. Hasilnya pada 1962 lahirlah perusahaan farmasi Degepharm. Laman resmi Jamu Jago menyebut pada waktu itu Jamu Jago adalah perusahaan jamu pertama di dunia yang memiliki anak perusahaan di bidang farmasi.

Di tahun 60-an, Jamu Jago menelurkan produk-produk dengan segmen masyarakat dewasa di Indonesia. Banyak produk untuk pasangan suami istri yang laku keras di pasaran. Produk-produk legendaris itu antara lain, Sarirapat, Sekhot, dan Seklov kemudian produk-produk tersebut berkembang menjadi jamu Esha dan Esel.

Seiring berjalannya waktu, tampuk kepemimpinan pun berganti ke generasi berikutnya. Generasi ketiga mulai mengurusi Jamu Jago pada tahun 1978, mereka adalah Jaya Suprana, Sindu Anwar Suprana, Monika Suprana, Nugraha Suprana, Suryo Hadiwinoto, dan Sena Karjadi. 

Sumber: lokadata.id

Di generasi ketiga ini inovasi muncul lebih banyak. Salah satu terobosan pertama adalah diresmikannya pusat industri Jamu Jago di Srondol, Semarang, Jawa Tengah. Di tahun 70-an produk kecantikan alami lebih ramai dicari. Oleh karena itu Jamu Jago menyempurnakan produk produk mangir wangi Camaline menjadi lulur wangi  dan bedak dingin Camaline. Tak hanya itu, Jamu Jago juga mencoba merangkul para perokok yang jumlahnya terbilang besar, caranya diproduksilah jamu untuk menjaga kesehatan kaum perokok dengan merk dagang Anik.

Nama Jaya Suprana bisa dibilang lebih terkenal dibandingkan saudaranya yang lain, hal itu dikarenakan Jaya juga aktif di dunia seni dan hiburan. Jaya juga dikenal sebagai pencetus Museum Rekor Indonesia (MURI). Pada tahun 1990 MURI menambah daftar Jago Group. Tak hanya itu, pada tahun tersebut Jamu Jago juga merilis produk jamu anak pertama di dunia yang diberi nama Buyung Upik. Jamu ini memiliki berbagai rasa yang disukai anak-anak dan cukup populer hingga sekarang.

Sejak 2010 sampai sekarang Jamu Jago dipegang oleh generasi keempat, Vincent Suprana, Andoyo Liem, Arya Suprana, Ivana Suprana, dan Tatum Suprana. Sejak tahun tersebut pula Jamu Jago menjadi pilihan resmi Keraton Surakarta.

Kini inovasi produk semakin modern, produk Buyung Upik dikembangkan menjadi obat masuk angin dan susu. Tak hanya itu, muncullah produk-produk baru seperti Bebe Roosie Telon Cream. Sejak 2018 usia Jamu Jago genap 100 tahun, perusahaan ini masih berjaya untuk memasarkan produk-produk jamu tradisional khas Indonesia ke seantero Indonesia dan dunia.