Jamupedia

Kisah Irwan Hidayat, Pemilik Sido Muncul Yang Pernah Dianggap Kelola LSM

"Irwan Hidayat merupakan generasi ketiga pengelola PT Sido Muncul. Idealismenya dalam berbisnis sempat membuatnya dianggap mengelola Lembaga Swadaya Masyarakat."

Diterbitkan oleh : administrator  -  04/11/2021 21:00 WIB

0 Menit baca.

Irwan Hidayat, pria 74 tahun (per September 2021) menjabat sebagai Presiden Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul). Irwan yang merupakan generasi ketiga yang mengelola Sido Muncul sempat tidak berminat meneruskan bisnis keluarga ini. Namun takdir berkata lain, dia dan keempat saudaranya-lah yang justru mengubah bisnis jamu rumahan yang hampir pailit menjadi perusahaan jamu berskala internasional.

Sumber: kumparan.com

Sido Muncul sendiri mulai dirintis oleh nenek Irwan Hidayat, Ibu Rakhmat Sulistio, pada 1930. Waktu itu belum ada branding Sido Muncul, Ibu Rakhmat meracik jamu masuk angin disela-sela kesibukannya merintis toko roti bernama Roti Muncul. Pada 1935, Ibu Rakhmat dan suaminya, Bapak Siem Thiam Hie membuka usaha jamu di Yogyakarta. Enam belas tahun berselang, pada 1951, perusahaan bernama Sido Muncul didirikan di Semarang. Nama Sido Muncul memiliki arti ‘Impian yang Terwujud’.

Irwan dan keempat saudaranya mulai turut membantu bisnis Sido Muncul pada 1970-an. Saat itu pimpinan perusahaan masih dipegang orang tua Hidayat Bersaudara. Seperti dimuat di laman Kompas.com, Irwan pernah bercerita  kalau setelah lulus sekolah menengah, Irwan pernah menghabiskan waktu untuk ‘jalan-jalan’ selama kurang lebih dua tahun. Ibunda Irwan sampai pesimis dengan masa depan Irwan, hingga akhirnya sang ibunda memohon kepada kakaknya agar Irwan diberi pekerjaan. Akhirnya dia bekerja selama dua tahun di sebuah perusahaan farmasi sebelum akhirnya pulang kandang membantu membesarkan Sido Muncul.

Sumber: m.bizlaw.id

Sido Muncul Membangun Kepercayaan

Membangun Sido Muncul agar menjadi perusahaan besar bukanlah perjalanan pendek. Kepada Bisnis.com, Irwan pernah bercerita bahwa selama 20 tahun berkarir bersama Sido Muncul, dia mengalami berbagai macam kegagalan. Dari perjalanannya Irwan mendapat satu kesimpulan bahwa selama itu Sido Muncul tidak berkembang pesat karena tidak ada kepercayaan terhadap produk-produk Sido Muncul.

Irwan membandingkan industri jamu dengan industri farmasi. Dia membandingkan penjualan dua industri tersebut 1:10 unggul industri farmasi. Mulai saat itu dia berpikir bahwa Sido Muncul harus memiliki standar seperti pabrik farmasi sehingga muncul kepercayaan dari konsumen.

Industri farmasi memiliki berbagai riset terkait keamanan produk dan khasiatnya. Semua bisa dibuktikan dengan data. Namun dalam industri jamu, hal itu belum ada. Oleh karena itu Irwan membangun laboratorium agar Sido Muncul memiliki standar seperti pabrik farmasi. Usaha itu membuahkan hasil, pada tahun 2000 Sido Muncul mendapatkan sertifikat yang setara farmasi, produk-produknya berstandar Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik (CPOTB) dan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).

Bisnis Memberi Manfaat

Dalam berbisnis, Irwan sering tidak mengedepankan logika bisnis terkait untung rugi. Dia lebih memegang teguh bahwa apa yang dia dan perusahaanya lakukan, semuanya harus memberi manfaat.”Banyak yang menyebut Sido Muncul ini kok tidak seperti perusahaan, malah seperti setengah LSM. Tidak apa-apa, yang penting dampaknya baik,” ungkap Irwan seperti dikutip Wartaekonomi.co.id.

Salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang rutin dilakukan Sido Muncul adalah mengadakan mudik gratis. Program yang pertama kali digelar pada 1991 itu secara rutin memberikan kemudahan pada ribuan hingga puluhan ribu masyarakat Indonesia untuk melakukan mudik lebaran.

Solid Membangun Bisnis Keluarga

Pada 2013, Sido Muncul resmi melantai di bursa saham dengan kode SIDO. Kemajuan pesat dari tahun ke tahun itu tak terlepas dari kekompakan Irwan Hidayat bersama keempat adiknya, David Hidayat, Jonatha Sofjan Hidayat, Johan Hidayat, dan Sandra Linata Hidayat. Seperti artikel yang dirilis Tirto.id pada Januari 2021, kelima bersaudara itu memiliki saham mayoritas di SIDO sebesar 81%. Saham itu dibagi sama besar terhadap kelima bersaudara tersebut tanpa melihat senioritas. Bahkan sejak tahun 2013, posisi Direktur Utama Sido Muncul ditempati secara bergiliran oleh Irwan dan adik-adiknya.

Kesolidan ini bisa menjadi salah satu inspirasi bagi siapapun yang berbisnis bersama keluarga.