Jamupedia

Jamu sebagai Habit Penikmatnya

"Jamu merupakan warisan budaya tak benda yang harus dilestarikan. Generasi muda harus ambil bagian dan menjadi garda depan dalam upaya ini. Akan mudah jika setiap generasi muda menjadikan jamu bukan sekedar minuman, tetapi sebagai sebuah habit yang dibangun dengan penuh kesadaran. Memang benar, tidak semua orang dapat menikmati jamu karena kebanyakan menganggap jamu itu pahit. Padahal, justru pahitnya itulah yang menjadikan jamu sangat berkhasiat"

Diterbitkan oleh : administrator  -  21/02/2020 14:36 WIB

1 Menit baca.

Bermula dari ibunya ia mengenal jamu. Ia bernama Stefana, wanita asli Solo yang akan menghabiskan masa tuanya di kota perantauan di Kota Tengerang. Tim Jamupedia bertemu dengannya di sebuah kios jamu di Pasar Gede Solo. Stefana yang tengah membeli bahan jamu menceritakan rutinitasnya membuat jamu untuk dikonsumsi sehari-hari. 

Sejak gadis wanita cantik ini telah mengenal jamu. Ia mencoba untuk membuat racikan jamu yang diwarisi dari Ibunya. Perkembangan teknologi yang menghadirkan youtube membuatnya lebih mudah untuk mengenal berbagai jenis rempah-rempah yang menjadi bahan baku pembuatan jamu. Dengan mantap ia menguatkan tekad untuk kembali ke minuman tradisional ini.

 

Tidak sekadar suka tapi kini ia juga menganggap jamu sebagai habit-nya. Sebab, baginya minum jamu dapat menyehatkan badan dan memberi efek baik lainnya. Tidak hanya itu saja, jamu juga tidak memberi efek samping seperti halnya obat kimia meskipun dikonsumsi setiap hari. Jamu yang biasa ia konsumsi adalah jamu  kunyit asam racikannya sendiri. 

“Saya biasanya bikin sendiri mbak. Kayak ini, saya parut dan saya rendam 6 jam. Kalau saya bikinnya pagi, nanti siang saya minum, kalau bikinnya siang saya minumnya sore” ucap Stefana. 

Ia juga merespon sejauh apa anak muda saat ini dalam mengenal jamu. Menurutnya, pengemasan yang lebih menarik, simple, dan siap saji dapat menjadi daya tarik anak milenial untuk melirik jamu kembali. Selain itu, adanya tambahan ekstrak yang ditampilkan dalam kemasan juga dapat mendorong anak muda kembali ke perawatan tradisional. 

Pencinta jamu adalah sebutan yang tepat untuk Stefana. Sebab, tak hanya menikmati dan mengerti banyak tentang jamu, wanita ini juga menanam sebagian bahan jamu di halaman rumahnya. Seperti, kencur, jahe merah, temulawak, dan banyak lainnya. Namun, ia juga mengakui tanamannya tak sesubur seperti petani tanaman obat yang ada.