Jamupedia

Jamu Iboe, Ungkapan Terimakasih untuk Sang Ibu

"Nama Jamu Iboe bertujuan sebagai ucapan terimakasih sang anak untuk ibunya. Jamu Iboe terbukti mampu bertahan di momen terburuk sekalipun, kini digitalisasi dan regenerasi menjadi target selanjutnya."

Diterbitkan oleh : administrator  -  11/11/2021 16:40 WIB

0 Menit baca.

Jamu Iboe merupakan salah satu perusahaan jamu tertua di Indonesia. Berdasarkan laman resminya di jamuiboe.com diungkapkan kalau perusahaan ini sudah berdiri sejak 1910, jauh sebelum Indonesia merdeka. 

Sumber: toko.sehatq.com

Pendirian Jamu Iboe adalah gambaran ungkapan terimakasih seorang anak kepada ibunya. Perusahaan Jamu Iboe sudah melewati berbagai kondisi terburuk di masa penjajahan. Pernah juga berdampingan dengan pemerintah kolonial untuk meneliti berbagai khasiat herbal. Kini di zaman modern, Jamu Iboe menolak usang dengan terus melakukan inovasi.

Jamu Iboe didirikan oleh Ibu Tan Swan Nio dan anaknya Siem Tjiong Nio. Pertama berdiri namanya Djamoe Industrie en Chemicalen Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja. Filosofi nama Iboe merupakan ungkapan rasa hormat seorang anak kepada ibunya. Hormat dari Siem Tjiong Nio kepada sang ibu Tan Swan Nio. Ibu dianggap sebagai seseorang yang memiliki perhatian lebih, kasing sayang dan kesetiaan sehingga buah hati dan keluarganya bisa tumbuh dan hidup sehat. Filosofi inilah yang dimasukkan ke Jamu Iboe, jamu bisa menjadi penjaga untuk masyarakat luas.

Di masa-masa penjajahan hingga awal-awal kemerdekaan, Jamu Iboe terus berjuang mengembangkan bisnis. Khasiat herbal yang membuat para ilmuwan Eropa penasaran bisa dibilang memiliki andil dalam kesuksesan penjualan jamu produksi Jamu Iboe. Di tahun 1945 Jamu Iboe sudah mulai beriklan di surat kabar dan sudah memiliki 11 cabang dengan kurang lebih 1000 agen. Pada 1973 nama perusahan jamu ini resmi berubah menjadi PT Jamu Iboe Jaya. Perubahan ini juga bertujuan untuk semakin menancapkan produk-produk Jamu Iboe ke pasar nasional.

Terus Berinovasi di Era Digital

Tahun 2021 ini Jamu Iboe sudah memasuki usia ke-111. Perusahaan sekarang dipegang oleh generasi ke-empat. Saat peringatan Hari Jamu Nasional 2021  Mei lalu, Stephen Walla, Direktur Utama PT Jamu Iboe Jaya berbagi tips yang dilakukan perusahaan agar tetap mampu bertahan selama lebih dari satu abad.

Sumber: kabarsurabaya.com

Dalam webinar bertajuk 111 Tahun Jamu Iboe itu Stephen menjelaskan bahwa Jamu Iboe selalu melakukan perubahan untuk beradaptasi dengan kondisi pasar. Salah satu perubahan yang sedang gencar dilakukan Jamu Iboe adalah digitalisasi.

Menurut Stephen, industri jamu harus bisa menghilangkan anggapan kalau mengonsumsi jamu ya hanya dengan cara diseduh secara tradisional. Selain itu juga harus dihilangkan kesan meminum jamu itu ribet, pahit, dan tidak enak. 

Dari tantangan yang ada itu Jamu Iboe melakukan berbagai macam regenerasi, yakni regenerasi peminum jamu, regenerasi penjual jamu, regenerasi produk, dan regenerasi tempat minum jamu. 

Jamu Iboe membuat merk dagang IBOE Natural Drink dengan tujuan menciptakan produk-produk jamu kekinian yang enak, segar, dan tentunya tetap menyehatkan. Melalui hal itu diharapkan muncul produk-produk baru dan konsumen-konsumen baru.

Untuk regenerasi tempat minum jamu, Jamu Iboe membuat Kedai Jamu-IBOE Herbal Bar. Melalui IBOE Herbal Bar akan disajikan jamu dengan sentuhan modern dengan tempat yang nyaman dan tentunya kekinian. Harapannya nanti IBOE Herbal Bar bisa terdapat di berbagai tempat seperti mal, kampus, sekolah, rumah sakit, dan pusat keramaian yang lain.

Di masa pandemi seperti sekarang ini Stephen menegaskan kalau penjualan secara digital adalah sebuah keharusan. Oleh karena itu dibuatlah penjualan secara online di berbagai marketplace. Selain itu juga ada program reseller sehingga memberikan kesempatan pihak ketiga untuk turut menjual produk Jamu Iboe. 

Terakhir, Stephen juga menegaskan pentingnya promosi secara online. Instagram, Facebook, hingga Youtube sekarang merupakan alat promosi yang kuat. Kolaborasi dengan berbagai pihak juga akan memperkuat pesan dalam promosi.