Jamu Ginggang, Resep Asli Abdi Dalem Pakualaman
"Jamu Ginggang sudah ada sejak 1950. Kini sudah 5 generasi berganti, namun tetap bertahan dengan resep asli"Diterbitkan oleh : Farida - 04/04/2022 09:51 WIB
3 Menit baca.
Ada banyak bisnis jamu tradisional di Indonesia. Masing-masing memiliki latar belakang dan kisahnya dalam perjalanan menjajakan ramuan herbal tersebut. Meski modernitas terus datang, masih ada juga tempat yang menjajakan jamu tradisional secara orisinal dan otentik. Salah satunya adalah Jamu Ginggang yang ada di Yogyakarta.
Dalam sebuah kesempatan, Jamupedia menemui Rudi Supriyadi, generasi penerus jamu Ginggang. Ginggang, bukanlah jenis ramuan jamu, melainkan nama kedai jamu yang tetap bertahan hingga generasi ke-5. Nama lengkapnya ‘Jamu Tradisional Indonesia Ginggang’ atau singkatnya disebut Jamu Ginggang, berlokasi di Jalan Masjid no.32, Gunungketur, Pakualaman, Yogyakarta.
Jamu Ginggang kini dikelola oleh Rudi Supriyadi. Ia bercerita bahwa awal mula Jamu Ginggang berawal dari Mbah Joyo yang sudah meracik jamu sejak tahun 1927. Mbah Joyo adalah abdi dalem khusus tabib untuk keluarga Kadipaten Pakualaman.
Singkat cerita, Mbah Joyo diperbolehkan untuk menjual jamu racikannya untuk masyarakat umum. Waktu itu KGPAA Paku Alam VII yang memberinya izin. Nama Jamu Ginggang juga merupakan pemberian keluarga kadipaten. Awalnya namanya adalah Jamu Jawa Asli Tan Ginggang. Arti Tan Ginggang berarti sesuatu yang dekat, rukun, akrab. Harapannya melalui jamu yang sebelumnya ekslusif untuk keluarga kerajaan, bisa menjadi pemersatu baik antar-warga atau kerajaan dengan warganya.
Rudi bercerita, awalnya Mbah Joyo menjual jamu secara sederhana, belum memiliki kios seperti sekarang. Meski demikian, waktu itu pelanggannya banyak yang dari kalangan atas. Orang-orang Belanda yang notabene lebih berpendidikan malah lebih suka mengonsumsi Jamu Ginggang.
Waktu berlalu, Rudi sebagai pengurus Jamu Ginggang yang juga generasi ke-5 dari keluarga pendiri bisnis tersebut mengklaim resep yang digunakan masih otentik. Semua jamu diproses secara tradisional untuk mempertahankan keotentikan rasa dan khasiat. Untuk membuktikannya, Jamupedia diajak berkeliling ke dapur Jamu Ginggang. Benar saja semua masih asli. Rudi bahkan masih menggunakan lumpang dan alu untuk menghaluskan beberapa bahan. Ia juga masih menggunakan tungku kayu bakar untuk merebus aneka jamu.
Rudi mengaku masih memiliki catatan resep milik simbahnya. Resep itu menjadi patokan untuk meracik menu jamu di Jamu Ginggang. Tak hanya resep yang orisinal, cara membuat jamu pun dipertahankan menggunakan cara tradisional. Di Jamu Ginggang semua bahan-bahan ditumbuk manual, tidak menggunakan blender atau alat semacamnya.
Rudi menegaskan, dalam meracik jamu semuanya harus baik, mulai dari kebersihan, kualitas bahan baku, hingga cara penyajian. Apabila semua sudah dipastikan baik, maka hasilnya juga akan baik bagi para konsumen.
Jamu Ginggang memiliki kurang lebih 45 menu jamu. Menu sebanyak itu dibedakan menjadi tiga kategori: jamu biasa, minuman dingin, dan jamu telor. Apabila kita berkunjung ke Jamu Ginggang, kita bisa memesan sesuai menu, atau menceritakan keluhan kesehatan kepada pembuat jamu agar dibuatkan ramuan untuk mengatasi keluhan tersebut.
Rudi mengungkapkan Jamu Ginggang juga menyediakan jamu seduh siap minum untuk siapa pun yang berminat. Selain itu juga Jamu Ginggang sudah bisa dipesan di layanan online. Pelanggan Jamu Ginggang bisa dibilang semua usia. Ada pelanggan remaja, anak kuliahan, orang dewasa usia pekerja, hingga orang-orang tua yang biasanya sudah langganan bertahun-tahun. Sebelum pandemi, Jamu Ginggang juga merupakan salah satu tujuan favorit turis, namun kini karena pandemi, pengunjung turis hampir tidak ada.
Berdasarkan penelusuran tim Jamupedia, ada toko online di Tokopedia bernama Jamu Ginggang Yogyakarta. Toko tersebut dibuat sejak April 2021. Belum terkonfirmasi apakah toko itu milik manajemen Jamu Ginggang atau bukan. Di toko online itu dijual jamu beras kencur dalam bentuk bubuk siap seduh.
Jamu Ginggang buka setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga pukul 20.00 WIB.