Jamupedia

Ada Jamu di Balik Bung Karno

Diterbitkan oleh : Windri Astuti  -  20/09/2024 08:17 WIB

0 Menit baca.

Tak banyak yang mengetahui bahwa jamu memiliki andil yang cukup besar dalam kisah perjuangan Bung Karno. Selama ini, yang banyak disinggung adalah kisah perjuangan Bung Karno dalam merebut kemerdekan Indonesia. Namun, dukungan orang-orang di baliknya tidak banyak dipublikasikan sehingga jamu dalam kisah perjuangan Bung Karno ini menjadi informasi terpendam.

Sumber gambar: mediamagelang.pikiran-rakyat.com

Adalah Inggit Garnasih, mantan istri Bung Karno yang ternyata berprofesi sebagai pengusaha jamu dan bedak. Saat menikah, status Bung Karno adalah mahasiswa Teknik Sipil di Technische Hoogeschool te Bandoeng (THS) atau sekarang dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung (ITB). Soekarno muda sudah memiliki ketertarikan di bidang politik dan aktif di organisasi sejak jadi mahasiswa. Inggit dengan usaha jamu dan bedaknya yang kemudian memberikan banyak sumbangsih untuk membiayai berbagai gerakan perjuangan dan kegiatan politik yang dilakukan oleh Bung Karno.

Inggit memang dikenal ulet dan memiliki keterampilan untuk membuat jamu dan bedak tradisional. Ia telah menggeluti bisnis ini sejak sebelum menikah dengan Bung Karno. Inggit memiliki lima produk yang dipasarkan dengan cara dititipkan di toko-toko di sekitar Bandung dan dijual di rumah. Kelima produk tersebut adalah bedak Kasai yang berupa bedak dingin yang berkhasiat untuk mengobati jerawat, bedak ningrum yang memiliki khasiat untuk menghaluskan kulit, jamu untuk sariawan, beras kencur, dan jamu khusus kewanitaan.

Sumber gambar: www.ngaderes.com

Bedak dan jamu buatan Inggit cukup terkenal dan sudah dibuktikan khasiatnya oleh banyak orang. Inggit menggunakan bahan-bahan pilihan dan proses produksinya dilakukan dengan serius. Inggit melakukan perannya sebagai pengusaha dengan sunguh-sungguh. Begitu pun dukungannya pada perjuangan dan aktivitas Soekarno dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih. Bahkan, bisa dibilang Inggit adalah salah satu sosok penting di balik derap langkah Soekarno dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.

Tak hanya membiayai perjuangan Soekarno, Inggit juga menyiapkan jamu untuk dikonsumsi oleh Soekarno. Bahkan Ketika Soekarno menjadi tahanan di lapas Sukamiskin Bandung, Inggit masih setia mengantarkan makanan, buku-buku, dan tak lupa jamu buatannya untuk Soekarno. Ia membuat jamu asam untuk Kusno (panggilang sayangnya untuk Bung Karno) agar tidak parau suaranya setelah beraktivitas atau orasi dari podium ke podium.

“Waktu sampai di rumah aku harus menyediakan minuman asam untuk mengembalikan suara Kusno yang sudah parau itu. Aku seduh air jeruk atau asam kawak, aku sendiri yang harus menyediakannya dan aku sendiri yang harus menidurkan kesayanganku yang sudah besar ini, singa panggung ini. Tak ubahnya ia dengan anak kecil yang biasa dimanja (Ramadhan K.H., 1981: 104)”

Meski kini jamu dan bedak buatan Inggit tinggal menjadi kisah sejarah, tetapi batu pipisan untuk membuat jamu dan bedak itu masih ada hingga kini. Barang bersejarah itu kini disimpan dan dirawat oleh putra Inggit Garnasih. Sobat dapat melihat replica batu pipisan tersebut yang kini yang disimpan di museum Inggit Garnasih di jalan Inggit Garnasih (Ciateul), Kota Bandung.

 

Daftar Pustaka

Mumuh Muhsin Z. 2009. Perjuangan Ibu Inggit Garnasih. Program Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Sastra Universitas Padjajaran Bandung

Jamu, Batu, dan Bedak dalam Perjalanan Bung Karno. https://www.beritabaik.id/

Ramadhan K.H. 1981. Kuantar ke Gerbang; Kisah Cinta Ibu Inggit dengan Bung Karno. Jakarta: Sinar Harapan.