Jamupedia

Temu Kunci

Temu kunci atau Boesenbergia pandurata adalah salah satu jenis rimpang keluarga Zingiberaceae dan berkerabat dekat dengan temulawak serta temu ireng. Tanaman ini banyak tumbuh di daerah lembab dan tidak membutuhkan kadar air yang tinggi karena akan menyebabkan kebusukan pada akar.

Sumber gambar: doktersehat.com

Temu kunci dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda di dunia. Di Cina, temu kunci dikenal dengan sebutan Chinese key. Sedangkan di Inggris, temu kunci dikenal dengan sebutan fingerroot. Di Indonesia, temu kunci pun dikenal dengan sebutan yang berbeda di setiap daerah, antara lain tamu kunci (Minangkabau), kunci (Jawa Tengah), tamputi (Ternate), damu kunci (Bima), temu konci (Bali), tombu koci (Ambon), dan temu kunci (Sunda). 

Di Cina, temu kunci dibudidayakan secara khusus sebagai bahan dasar pembuatan obat herbal. Hal itu sama dengan beberapa negara di Asia, seperti Indonesia, Thailand, dan Malaysia yang memanfaatkan temu kunci sebagai obat herbal dan bumbu masakan.

Sumber gambar: www.bebeja.com

 

Klasifikasi

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Liliopsida

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae

Genus : Boesenbergia

Spesies : Boesenbergia pandurate

Morfologi

Daun temu kunci berwarna hijau muda pada saat masih muda dan berubah menjadi hijau tua ketika usia tanaman sudah tua. Satu tanaman temu kunci memiliki 5 lembar daun berbentuk elips dengan ujung daun runcing. Pelepah daun berwarna merah dengan panjang kurang lebih 7-16 cm. Batang temu kunci berbentuk silinder sebesar 1-2 cm. Tumbuh tegak lurus ke atas hingga mencapai tinggi 1 m.

Bunga temu kunci tumbuh pada bagian pelepah daun. Kelopak bunga temu kunci berukuran 1,5-2 cm dan mahkota bunga berukuran 4,5-5,5 cm berbentuk tabung dengan cuping panjang. Bunga temu kunci memiliki aroma wangi yang sangat khas. Akar temu kunci berubah menjadi rimpang dan memanjang saat usia tanaman sudah tua. Rimpangnya berwarna kuning kecoklatan dengan permukaan halus.

Kandungan 

Rimpang adalah bagian dari temu kunci yang paling banyak dimanfaatkan. Dalam 100 gram temu kunci, terdapat beberapa kandungan, antara lain air 12 gr, protein 20 gr, nitrogen 3,2 gr, gula 12 gr, zat larut etanol 52 gr, zat larut air 21 gr, abu 6 gr, flavon, flavonon, monoterpenoid, dan calkone.

Manfaat

  1. Mengobati masuk angin
  2. Penyedap 
  3. Mengobati panas dalam
  4. Mengatasi masalah buang air kecil
  5. Menambah stamina
  6. Melancarkan ASI
  7. Menyehatkan sistem pencernaan
  8. Antikanker, antiperadangan, dan antibakteri

Temu Kunci Untuk Pengobatan 

  • Mengobati masuk angin
  1. Temu kunci 15 gr
  2. Adas 1 sdm
  3. Pulasari 2 ruas

Cara membuat

  1. Cuci bersih semua bahan
  2. Tumbuk semua bahan hingga halus
  3. Balurkan tumbukan pada bagian perut
  4. Lakukan 2 kali sehari hingga sembuh
  • Mengobati panas dalam
  1. Temu kunci 10 gr
  2. Daun kumis kucing 25 gr
  3. Daun cocor bebek 20 gr
  4. Air 800 cc

Cara membuat

  1. Cuci bersih semua bahan. 
  2. Rebus air dan masukkan semua bahan hingga mendidih dan air berkurang menjadi setengahnya. 
  3. Angkat dan saring air rebusan. 
  4. Tunggu hingga menjadi lebih dingin untuk siap dikonsumsi. 
  5. Minum 2 kali sehari hingga panas dalam hilang. 

Funfact 

  • Prof. Dr. Yaya Rukayadi mengatakan bahwa Korea Selatan memanfaatkan temu kunci sebagai salah satu bahan dasar pembuatan kosmetik. Setiap tahunnya membutuhkan 200 ton temu kunci.
  • Konon kecantikan dayang Sumbi dari legenda Tangkuban perahu berasal dari rutinitas mengonsumsi pupucukan dan bongborosan  temu kunci.
  • Temu kunci mengandung senyawa bioaktif yang baik untuk kulit dan kecantikan.