Jamupedia

Meniran

Meniran (Phyllathus niruri, L.) dikenal dengan nama meniran (Jawa), sidukung anak, baket sikolop (Sumatera), bolobungo, sidukung anak (Sulawesi), gosau madungi, gosau madungi roriha, belalang bahiji (Maluku), ambin buah (Suku Dayak dan Banjar di Kalimantan Tengah). Di lingkup internasional meniran dikenal dengan nama child pick a back (Inggris), chamber pitter (Amerika Serikat), quebrapedra (Brasil), pitirishi/budhatri (India), dan zhen chu cao atau ye xia zhu (Cina).

 

Sumber gambar: majalahayah.com

Klasifikasi tanaman meniran

Kerjaan                  : Plantae

Divisi                      : Magnoliophyta

Kelas                     : Magnoliopsida

Bangsa                  : Euphorbiales

Suku                      : Euphorbiaceae

Marga                   : Phyllanthus

Jenis                      : Phyllanthus niruri, L.

Morfologi tanaman meniran

Tanaman meniran tumbuh tegak dengan batang  tidak bergetah, berbentuk bulat, bercabang, dan berwarna hijau. Tinggi batangnya tidak lebih dari 50 cm. Pangkal batang keras, berkayu, dan membentuk cabang. Setiap tangkai terdiri dari daun majemuk berukuran kecil yang berbentuk bulat telur. Daunnya memiliki ukuran panjang 5 mm dan lebar sekitar 3mm. Di bagian bawah terdapat bintik berwarna kemerahan. Buah meniran berbentuk bulat pipih dengan diameter sekitar 2-2,5 cm dan bertekstur licin. Buahnya berwarna hijau muda dan tumbuh sepanjang tangkai daun. Bijinya seperti bentuk ginjal, keras, dan berwarna putih kekuningan. Meniran memiliki bunga jantan dan betina yang berwarna putih kehijaauan. Perbedaan bunga jantan dan betina adalah bunga jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina keluar di atas ketiak daun. Akar tanaman meniran merupakan akar tunggang dengan sistem perakaran yang dalam dan kuat. Akarnya berwarna putih kekuningan dengan sedikit cabang-cabang akar.

 

Sumber gambar: www.cintajamu.id

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Meniran dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 mdpl dan di lingkungan yang lembap. Tanaman yang berasal dari Asia ini sering ditemukan tumbuh liar di ladang, hutan, kebun, atau pekarangan, meniran dapat diperbanyak dengan biji yang sudah tua yang dihasilkan oleh tanaman yang sudah dewasa.

Pada dasarnya meniran merupakan tumbuhan yang berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu, tumbuh di hutan, ladang,kebun-kebun, maupun pekarangan halaman rumah. Meniran bukan jenis tanaman yang dipelihara karena dianggap rumput biasa.

Kandungan dan khasiat

Kandungan utama tanaman meniran adalah kalium, zat filantik, triterpen, flavonoid, tanin, alkoloid, asam fenolat,dan senyawa lignan (filantin, hipofilantin, nirantin, nitetralin, nirfilin, filtetralin, lintetralin, isotetralin, dan finninurin).

Meniran untuk pengobatan

  1. Demam
  • Gunakan seluruh bagian tanaman meniran (akar, batang, dan daun) sebanyak 3-7 batang. Cuci bersih lalu seduh dengan 1 gelas air hangat, saring menggunakan kain penyaring. Minum air seduhan secara rutin selama 1 minggu.
  1. Luka koreng
  • Seluruh bagian tanaman meniran (akar, batang, daun) sebanyak 5-19 batang, cuci bersih lalu tumbuk halus. Hasil tumbukan direbus dengan satu teko air hingga mendidih. Gunakan air rebusan untuk mandi (dalam kondisi hangat)
  1. Disentri
  • Seluruh bagian tanaman meniran (akar, batang, daun) sebanyak 17 batang, cuci bersih, rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih. Selanjutnya air rebusan disaring dengan kain penyaring. Minum ramuan 2 kali sehari setelah makan sebanyak satu gelas.
  1. Hipertensi
  • Rebus 50 g meniran kering dengan 2 liter air hingga airnya tersisa setengahnya. Saring air rebusan dengan kain penyaring. Minum ramuan dua kali sehari setelah makan sebanyak 1 gelas.
  1. Sakit gigi
  • Akar meniran dicuci bersih kemudian dikunyah-kunyah menggunakan bagian gigi yang sakit.