Jamupedia

Lempuyang

Sama halnya dengan lengkuas dan kunyit, lempuyang (Zingiberacecae spp.) termasuk dalam famili Zingiberaceae yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat tradisional dan bahan pembuatan jamu. Lempuyang yang juga dikenal sebagai wild gingers dibedakan menjadi tiga spesies, yakni lempuyang gajah (Zingiber zerumbet), lempuyang emprit/pahit (Zingiber americans), dan lempuyang wangi (Zingiber aromaticum). Pembedaan ketiga spesies tersebut didasarkan pada karakteristik rhizomanya. Lempuyang gajah memiliki rhizoma yang ukurannya besar. Lempuyang emprit memiliki ukuran rhizoma yang kecil dan pahit. Lempuyang wangi memiliki rhizoma yang aromanya wangi. Di Indonesia, lempuyang dikenal dengan nama lampuyang (Sunda) dan lempuyang atau puyang (Jawa).

 

Sumber gambar: www.wikiwand.com

 

Klasifikasi tanaman lempuyang

Kerajaan              : Plantae

Divisi                      : Spermatophyta

Kelas                     : Monocotyledonae

Bangsa                  : Zingiberakes

Suku                      : Zingiberaceae

Marga                   : Zingiber

Jenis                      : Zingiber Zerumbet; Zingiber Americans; Zingiber Aromaticum

 

Morfologi tanaman Lempuyang

Morfologi lempuyang dalam penjelasan ini adalah morfologi lempuyang gajah atau Zingiber zerumbet. Lempuyang merupakan tanaman tahunan yang memiliki batang tegak dengan tinggi sekitar 1-2 meter. Batangnya merupakan batang semu yang terdiri dari helaian kelopak daun yang saling membungkus. Daun lempuyang berbentuk mata lembing atau bulat memanjang dengan ujung meruncing dan pangkal mengecil. Ukuran panjang daunnya antara 25-40 cm dan lebarnya 10-15 cm, berwarna hijau dan memiliki permukaan yang licin. Bunganya merupakan bunga majemuk yang muncul dari umbi batang dan berbonggol di bagian atas. Bijinya berbentuk bulat panjang, berwarna hitam, berukuran sekitar 4 mm. Akanya merupakan akar serabut berwarna kuning keputihan. Rimpangnya berbentuk agak pipih, ujungnya bercabang-cabang pendek. Rasa rimpangnya pedas seperti mentol dan sedikit pahit.

 

Sumber gambar: https://id.pinterest.com/

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Tanaman lempuyang dapat tumbuh liar  di daerah dengan ketinggian 0-1.200 mdpl. Sama halnya dengan jenis temu-temuan yang lain, lempuyang dapat diperbanyak dengan menanam akar dan tunas rimpang atau dapat juga dilakukan dengan memisahkan anakan.

Kandungan dan khasiat

Rimpangan lempuyang mengandung minyak atsiri berupa limonene, pinen, kamfer, sineol, dan zat zeumbon (zat antikejang). Selain itu lempuyang juga mengandung flavonoid dan saponin. Di Jawa,  rimpang lempuyang sering digunakan sebagai bahan jamu yang berkhasiat untuk melangsingkan badan, penambah nafsu makan, penghangat badan, obat pusing, obat disentri, mengatasi radang tenggorokan, dan membantu mengeluarkan gas (karminatif) pada perut kembung.

 

Sumber gambar: http://ydvn.net/

Lempuyang untuk pengobatan

1. Menambah nafsu makan

Siapkan rimpang lempuyang gajah 150 gr, cuci hingga bersih. Parut rimpang hingga halus kemudian rebus bersama 2.500 cc air hingga airnya tinggal separuh. Tambahkan gula merah 50 gr untuk mengurangi rasa pahitnya. Saring ramuan dan minum 3x sehari.

2. Batuk rejan

Tumbuk campuran rimpang lempuyang gajah, kayu manis cina, dan bawang merah yang sudah dipanggang. Peras hasil tumbukan dan minum air perasan tersebut hingga batuk sembuh.

3. Alergi udang atau ikan laut

Iris tipis-tipis rimpang lempuyang gajah kemudian seduh dengan air panas sepeti menyeduh teh. Minum ramuan tersebut setiap hari hingga gejala alergi hilang.

4. Kaki encok

Tumbuk rimpang lempuyang gajah, tambahkan minyak kelapa dan abu dapur hingga berbentuk seperti tapal. Oleskan tapal tersebut pada bagian kaki yang sakit.

5. Rematik di kaki

Siapkan lempuyang wangi, kupas, dan lumatkan bersama cabe jawa. Tambahkan lumatan dengan nasi kering lalu tempelkan pada bagian tubuh yang sakit.

6. Penambah darah

Parut rimpang lempuyang wangi campur dengan gula jawa. Rebus campuran tersebut dengan air secukupnya. Minum seharu 3x, masing-masing 1 sendok makan.