Jamupedia

Kencur

Kencur atau dikenal dengan nama ilmiah Kaempferia galanga L. merupakan salah satu empon-empon atau tanaman obat yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Kencur menjadi salah satu komoditas yang memiliki prospek pasar yang baik karena kebutuhan masyarakat akan ketersediaan kencur cukup tinggi. Selain dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, kencur menjadi bahan baku untuk beberapa industri, seperti industri jamu serta industri makanan dan minuman. Di wilayah Jawa, dikenal jamu beras kencur yang banyak digemari, tidak hanya bagi orang dewasa tetapi juga anak-anak.

 

Kencur dikenal dengan berbagai nama. Di Indonesia, kencur dikenal dengan ceuko, tekur (Aceh), kaciwer (Batak), cakue (Minang), cikur (Sunda), sikor (Kalimantan), cekuh (Bali), cakuru (Makasar), asauli (Ambon), ukap (Papua), bataka (Manado), dancekir, soku, cekur (Nusa Tenggara). Di negara lain, kencur dikenal dengan nama humula (Benggala), kamung (Burma), prao atau shan nai (Cina), herba a kemfer (Perancis),East Indian galangal, sand ginger, aromatic ginger, cutcherry, resurrection lily (Inggris), cekur, cekur jawa, cengkur (Malaysia), gisol, disok, dusol(Filiphina), Van Hom (Vietnam).

 

Klasifikasi tanaman kencur

Kerajaan              : Plantae

Divisi                      : Magnoliophyta

Subdivisi              : Angiospermae

Kelas                     : Liliopsida

Odo                       : Zingiberales

Famili                    : Zingiberaceae

Genus                   :Kaempferia L.

Jenis                      : Kaempferia galanga L.

 

Morfologi tanaman kencur

Kencur merupakan tumbuhan tahunan yang berbatang semu, tumbuh merumpun, dan tidak terlalu tinggi (lebih kurang 20 cm). Daunnya adalah daun tunggal, berwarna hijau dengan bagian pinggirnya berwarna merah kecoklatan dan bergelombang. Bentuk daunnya bulat melebar dengan ujung meruncing. Daun kencur berukuran panjang sekitar 7-15 cm dan lebar 2-8 cm. Daunnya tumbuh pendek mencapai tanah dan bejumlah banyak. Warna daun hijau segar dan bertekstur agak tebal. Tangkai daunnya pendek dan bewarna keputihan.

Bunga kencur merupakan bunga tunggal yang berbentuk terompet, panjangnya sekitar 2,5-5 cm. Pada bunganya, terdapat benang sari berwarna kuning yang berukuran sekitar 4 mm. Semantara itu putiknya berwarna putih atau putih keunguan. Bunga tersusun setengah duduk, mahkota bunganya berjumlah 4-12 dengan warna dominan putih dan berbau harum. Rimpang kencur tumbuh bergerombol dan menjalar. Kulit rimpangnya berwarna coklat tua mengkilap. Jika dibelah, tampak daging rimpang yang berwarna putih. Aroma kencur lebih lembut jika dibanding tanaman Zingiberaceae lainnya.

 

Sumber gambar: www.youtube.com

Tempat tumbuh dan perbanyakan

Tanaman kencur diperkirakan berasal dari India dan menyebar ke wilayah Asia Tenggara dan Cina. Di Thailand tanaman kencur umum ditanam di pot atau tumbuh liar di hutan bambu, hutan gugur, dan hutan evergreen. Di Indonesia, kencur banyak di tanam di halaman, pekarangan, atau kebun.

Kencur tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian 50-600 mdpl dengan suhu antara 25-30 derajat. Kencur membutuhkan drainase yang baik dan pencahayaan sinar matahari yang cukup. Kencur cocok ditanam di tanah yang bertekstur lempung sampai liat berpasir, dengan kemiringan lahan kurang dari 3% dan keasamaan tanahnya antara 5,5-6,5.

Kencur  merupakan jenis tanaman yang mudah tumbuh. Cara memperbanyaknya pun cukup mudah. Caranya, ambillah rimpang kencur yang sudah tua tetapi masih segar kemudian langsung tanam. Dari rimpang tersebut akan tumbuh tunas. Sebelum ditanam di tanah, rimpang segar disimpan di gudang selama 1-2 minggu terlebih dahulu agar mengeluarkan tunas.

Kandungan dan khasiat

Rimpang kencur paling banyak mengandung alkaloid dan minyak atsiri, yang terdiri atas sineol, asam sinamat, etil ester, kamphene, paraumerin dan asam anisat. Kandungan etil p-metoksinamat (EPMS) dalam rimpang kencur menjadi bagian yang penting dalam industri kosmetik karena bermanfaat sebagai bahan pemutih dan anti-aging atau anti penuaan jaringan kulit. EPMS ini menjadi bahan dasar senyawa tabir surya untuk pelindung kulit dari sengatan matahari. Tabir surya, terutama yang berasal dari bahan alami  dirasa sangat baik dan dibutuhkan, tidak hanya untuk perempuan tetapi juga laki-laki.

Tanaman kencur banyak dimanfaatkan untuk sumber minyak atsiri, penyedap makanan, minuman, dan bahan obat. Kencur banyak digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional, bumbu dapur, bahan makanan, dan minuman penyegar. Sebagai bahan obat tradisional, secara empiris  kencur memiliki manfaat sebagai obat batuk, gatal-gatal tenggorokan, kembung, mual, masuk angin, pegal-pegal, kompres bengkak atau radang, serta penambah nafsu makan. Di Malaysia, daun dan rimpang kencur dikunyah untuk mengatasi flu dan radang tenggorokan. Di Thailand, kencur banyak digunakan sebagai bumbu untuk membuat kari. Di Malaysia dan Thailand, kencur sering digunakan sebagai sayuran. Rimpang dan akar kencur  dipakai sebagai bahan baku industri dan pewarna makanan.Rimpangnya diseduh lalu diminum untuk mengurangi hipertensi dan asma. Di Filipina, masyarakat memanfaatkan seluruh bagian kencur untuk mengatasi demam. Rimpangnya untuk meredakan sakit kepala. Rimpang kencur juga bersifat karminatif atau meluruhkan kentut sehingga bisa dimanfaatkan untuk mengatasi perut kembung.

Di Indonesia, kita mengenal minuman beras kencur yang menjadi jamu sekaligus minuman segar penghilang dahaga. Beras kencur bisa disajikan hangat maupun dingin. Cara pembuatannya adalah kencur ditumbuk atau dihaluskan bersama beras dan sedikit gula, lalu diencerkan dengan sedikit air. Ramuan ini sejak zaman nenek moyang dipercaya dapat mengurangi atau menghilangkan nyeri, melancarkan peredaran darah, menambah nafsu  makan, dan menambah tenaga.

Kencur untuk pengobatan

  1. Obat Tetanus
  • Siapkan rimpang kencur sebanyak 3 jari, tambahkan daun jinten setengah genggam dan daun ngokilo sebanyak 18 lembar. Cuci bersih semua bahan lalu potong-potong. Rebus dengan 3 gelas air bersih. Selanjutnya, tambahkan air rebusan dengan tiga jari gula enau. Biarkan air rebusan hingga airnya tersisa ¾ nya. Dinginkan air rebusan kemudian saring. Minum ramuan sebanyak ¾ gelas, minum sebanyak 3x sehari.
  1. Keracunan tempe bongkrek
  • Siapkan setengah jari kencur, daun sambiloto ¼ genggam, daun kumis kucing 1/3 genggam, gula enau 2 jari, serta daun belimbing wuluh seperempat genggam. Cuci bersih kemudian potong-potong seperlunya. Rebus semua bahan tersebut dengan 2 gelas air bersih hingga airnya tinggal ¼ nya. Dinginkan lalu saring air rebusan. Minum 1-2 kali masing-masing ¾ gelas.
  1. Muntah-muntah
  • Siapkan 1,5 jari kencur, cuci bersih. Kunyah kencur bersama sedikit garam. Sesudah lembut, telan bersama air hangat. Lakukan 2x sehari.
  1. Keracunan jamur
  • Ambilah 1 jari rimpang kencur, 1/3 genggam daun sambiloto, dan ¼ genggam daun jintan. Tumbuk semua bahan sampai halus lalu tambahkan air ¾ gelas. Peras air ramuan lalu saring. Minumkan ramuan ke penderita. Ramuan ini cukup diminum 1x sehari.