Jamupedia

Jamu IBOE

PT Jamu IBOE Jaya adalah salah satu perusahaan jamu tertua di Indonesia. Perusahaan ini mengkombinasikan filosofi ramuan jamu tradisional Indonesia dengan perkembangan teknologi. PT Jamu IBOE Jaya berusaha untuk terus berinovasi menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai guna tinggi bagi kualitas hidup masyarakat. PT Jamu IBOE Jaya ingin menggali kekayaan alam Indonesia yang sangat beraneka ragam, terlebih biaya untuk pengobatan medis saat ini terbilang mahal. Sementara berbagai penyakit terus melanda, maka jamu tradisional dapat menjadi pilihan terbaik untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat. 

Sumber gambar: jamuiboe.com

Sejarah PT Jamu IBOE Jaya

Sejarah Jamu Iboe tidak terlepas dari kisah harmonisnya hubungan seorang anak dengan ibunya. Nama Jamu IBOE dibuat sebagai bentuk hormat sang anak Siem Tjiong Nio kepada ibunya Tan Swan Nio yang merupakan pendiri perusahaan. Pada tahun 1910 Tan Swan dan Siem Tjong Nio mulai melakukan proses manufaktur Jamu dengan mendirikan Djamoe Industrie en Chemicalien Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja di Jalan Ngaglik 3-5 Surabaya. Setelah berjalan cukup lama, perusahan mulai berkembang dan terkenal. Salah satu faktor yang membuat Jamu Iboe berkembang pesat karena mampu menyembuhkan dan memberantas epidemi batuk di Surabaya. Skala perusahaan makin besar dan semakin banyak peminat untuk bekerja di perusahaan.

Sumber gambar: jamuiboe.com

Setelah berjalan selama 28 tahun, tepat pada tahun 1938, pemasaran mulai meluas ke luar pulau. Pulau Bali adalah pulau pertama yang menjadi target penerima produk Djamoe Industrie en Chemicalien Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja

Pada tahun 1942 (masa pendudukan Jepang) di Indonesia, nilai penjualan produk semakin tinggi. Peningkatan produk tersebut juga membantu Volksraad (pemerintahan kolonial saat itu) melakukan penelitian untuk menghasilkan jamu yang berguna dan berkualitas untuk masyarakat.

Pada masa kemerdekaan RI tahun 1945, perusahaan semakan tumbuh dan berkembang. Penjualan produk semakin meluas. Perusahaan mulai melakukan pendekatan pasar dengan memasang iklan di Surat Kabar. Hal ini membuahkan hasil dengan pendirian 11 cabang dan 1000 agen. 

Memasuki tahun 1950, perusahaan mulai melakukan produksi dengan cara modern. Seiring perkembangan zaman dan teknologi, pada tahun 1973 perusahan mengganti nama dari Djamoe Industrie en Chemicalien Handel “IBOE” Tjap 2 Njonja menjadi PT Jamu IBOE Jaya. Perubahan ini sebagai perwujudan keinginan pengelola untuk lebih berjaya dalam konstelasi industri jamu di Indonesia. Di tahun ini, perusahan juga semakin gencar meningkatkan investasi peralatan produksi. 

Pada tahun 1979 PT Jamu IBOE Jaya mencoba melakukan terobosan teknologi dengan menggunakan aluminium foil sebagai kemasan produk. Terobosan ini kemudian diikuti oleh perusahan-perusahan jamu lainnya. Di tahun ini pula, perusahan mulai menggalakkan Riset Laboratorium untuk menghasilkan jamu yang bermutu tinggi. Setahun setelah itu, PT Jamu IBOE Jaya mendirikan PT IBOE Sativa Camilind yang memproduksi jamu dengan bentuk alternatif.

Karena perkembangannya yang cukup pesat, akhirnya perusahaan merelokasi pabrik dan perkantorannya ke Desa Tanjungsari, Taman, Sidoarjo, dengan lokasi seluas 2.38 ha. Selain itu pada tahun 1980-an perusahan juga intensif mendatangkan para tenaga ahli sesuai bidangnya untuk meningkatkan kualitas perusahaan. Saat ini PT Jamu IBOE Jaya masih terus melakukan proses produksi yang dikelola oleh generasi ke-4.

Logo PT Jamu IBOE Jaya

PT Jamu IBOE Jaya ingin menganalogikan dirinya sebagai ibu dunia kesehatan masyarakat. Figur ibu pada logo merupakan simbol dan sumber dari segala hidup. Simbol daun pada logo melambangkan dua hal, yakni melambangkan alam sekaligus menunjukan bahan baku yang alamiah. Hal ini sesuai dengan tujuan dari Jamu IBOE untuk mewujudkan masyarakat yang sehat dengan produk jamu alami. Sementara itu warna hijau mengisyaratkan kehidupan. Jamu IBOE yakin bahwa semua aspek kehidupan termasuk di dalamnya kesehatan selalu berhubungan dengan alam.

Visi Perusahaan

“Melestarikan dan Mengembangkan Budaya Bangsa Indonesia”

Misi Perusahaan

“Modernisasi Jamu”

Modernisasi telah menjadi misi dan semangat sejak awal perusahaan Jamu IBOE berdiri. Memang, kesan tradisional masih melekat pada Jamu IBOE saat masih menjadi industri rumah tangga. Namun, ketika memasuki periode 1950-an, modernisasi Jamu IBOE telah dimulai dengan digunakannya mesin gerabah dan giling sehingga produksi Jamu IBOE menjadi lebih halus.

 

Sumber gambar: jamuiboe.com

Produksi dan Quality Control

Proses produksi yang dilakukan PT Jamu IBOE Jaya adalah manufacturing. Untuk menghasilkan produk dengan kualitas tinggi, perusahaan menggabungkan falsafah kuno tentang jamu dan obat-obatan tradisional dengan perkembangan teknologi manufaktur. Proses peracikan jamu yang dulu dilakukan dengan manual atau dengan racikan tangan, kini telah digantikan dengan proses manufaktur modern secara otomatis. Proses otomatisasi akan menjamin terpenuhinya kuantitas produksi, serta higienitas dan standar mutu jamu yang dihasilkan. Maka tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan dalam proses hanya sekitar 200 karyawan.  Kegiatan dipusatkan di area pabrik baru Sidoarjo. Proses itu berjalan dengan total quality management, quality control, serta monitoring standar produksi yang ketat. 

Produk PT Jamu IBOE Jaya

  1. Minyak telon
  2. Minyak kayu putih
  3. Jamu seduh
  4. Minuman kesehatan

Penghargaan PT Jamu IBOE Jaya

  1. The Most Reliable Company In Quality Product & Service Of The Year 2015 pada penghargaan Indonesia Creative Service Quality Award 2015 di Bandung.
  2. Indonesia Living Legend Brand 2015 105 Years Old oleh SWA di Jakarta.
  3. Sertifikat keikutsertaan Jamu IBOE dalam event Kuliner Kurma Ramadhan 2015.
  4. Sertifikat keikutsertaan IBOE Herbal bar dalam event Surabaya US Fries Festival 2014.
  5. The Winner of Surabaya Champion Brands Award pada kategori Local Brand Award oleh Markplus.Inc di Surabaya.