Jamupedia

Gula Jawa

Gula Jawa biasa disebut juga dengan gula kelapa atau gula merah. Gula jawa biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang dibuat dari nira yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. Gula ini banyak ditemukan pada jajanan tradisional Indonesia seperti getuk dan gemblong. Gula jawa juga dijadikan sebagai pemanis makanan atau minuman. Selain itu, gula jawa juga memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh. Gula jawa memiliki serangkaian khasiat baik untuk wanita pun pria. Mulai mengobati masalah menstruasi hingga daya tahan tubuh. Hal ini dikarenakan gula jawa dipercaya lebih sehat dan mengandung rendah kalori serta nutrisi penting lainnya. 

Sumber gambar: beli.sakagrosir.com

 

Sejarah dan pembuatan Gula Jawa di Pulau Jawa

Pada tahun 1657 Sinuwun Amangkurat Tegal Arum membina industri gula kelapa di Banyumas. Sebelumnya masyarakat Banyumas memiliki Gula Banyumas yang sudah dibuat sejak ratusan tahun namun proses produksinya tidak banyak mengalami perubahan, yakni menggunakan pongkor penadah nira dari bambu. Nira dijaga dengan pongkor yang diisi dengan cairan laro terbuat dari larutan kapur tohor dan kulit buah manggis atau pohon kulit buah nangka agar tidak terkontaminasi oleh bakteri. Sebagai petani juga ada yang menggunakan natrium bisulfit 0,02% namun tidak dianjurkan. Proses pembuatan nira hasil sadapan dimasak dengan kayu bakar selama 3 jam hingga membentuk caramel yang siap dicetak. Ada juga yang membuat potongan bambu untuk mendapatkan ukuran 100 gr sebagai alat cetak, dan ada juga yang menggunakan cetakan aluminium untuk memperoleh gula ukuran 50 gr. Setelah hasil cetakan jadi, gula siap dipasarkan ke pasar. Dan, secara tradisi masyarakat Jawa sangat menyukai gula jawa sebagai teman minum kopi di pagi hari atau malam hari.

Sumber gambar: materiipa.com

Ciri-ciri 

Gula jawa memiliki tekstur lebih halus dibandingkan jenis gula lainnya. Gula ini memiliki rasa manis yang lebih legit dan tidak membuat batuk. Biasanya berbentuk silinder atau tabung dan jika dipotong ada semacam poros atau lubang-lubang yang tidak berterbangan seperti gula lainnya serta saat dipukul akan mudah hancur. Gula jawa yang dicampur dengan pemanis cenderung berwarna gelap, mengkilat dan akan lebih keras. Selain itu, juga memiliki aroma khas wangi kelapa (bau nira manis) dan rasanya lebih manis lebih gurih. 

 

Kandungan

Dalam setiap 100 gr gula jawa mengandung: 

  • 90 mg kalsium
  • 4 mg zat besi
  • 6 mg karoten
  • Vitamin A, B12, C, dan E
  • Float
  • Garam mineral
  • Protein kasar

 

Manfaat

  1. Meningkatkan kekebalan tubuh
  2. Meredakan nyeri sendi
  3. Mencegah anemia
  4. Melancarkan menstruasi
  5. Menurunkan berat badan
  6. Sebagai antiseptik 
  7. Mengobati sariawan
  8. Sebagai masker untuk merawat kulit
  9. Mengatur kadar kolesterol
  10. Mencegah masalah pernapasan

 

Khasiat Pengobatan

1. Melancarkan Menstruasi

Siapkan segelas kunyit asam yang dimasak dengan gula jawa lalu konsumsi sehari sekali selama menstruasi. 

2. Perawatan Kulit

Sediakan 1 sendok gula jawa yang sudah ditumbuk/dihaluskan, kemudian tambahkan minyak zaitun. Aduk hingga rata lalu aplikasikan ke wajah dan diamkan selama 5-10 menit. Setelah itu, gosok perlahan seperti facial/scrub biasanya. Setelah cukup bilas sampai bersih dengan air hangat agar hasilnya lebih maksimal. Lakukan perawatan 2x dalam seminggu secara rutin. 

3. Mengobati Sariawan

Siapkan gula jawa secukupnya dan tempelkan pada bagian yang terkena sariawan. Lakukan cara ini secara rutin sampai mereda.

Kontributor:

Kelompok B Workshop Kolaboratif Ensiklopedia Jamu Sesi 4