Jamupedia

Berkunjung ke Martina Berto, Belajar Pentingnya Dokumentasi Jamu

"Tim Jamupedia mendapatkan kesempatan berkunjung ke pabrik Martina Berto yang memproduksi Sariayu Martha Tilaar. Bertemu langsung dengan pendiri pabrik, Jamupedia diberi wejangan tentang pentingnya mendokumentasikan segala informasi tentang jamu. "Satu orang meninggal, satu perpustakaan terbakar" Ungkap Beliau. "

Diterbitkan oleh : Farida  -  08/06/2022 09:02 WIB

3 Menit baca.

PT Martina Berto TBk (Martina Berto) merupakan perusahaan yang memproduksi kosmetik dan jamu sejak 1977. Produknya sangat beragam dan sudah dikenal oleh dunia internasional. Mengunjungi Martina Berto, kami mendapat banyak pengetahuan, baik terkait produk Martina Berto atau pun terkait obat-obatan tradisional.

Sumber: sariayu.com

Pagi itu hari Kamis 4 November 2021. Tim Jamupedia bersiap-siap untuk melakukan kunjungan ke Martina Berto. Pabrik modern itu berlokasi di Jalan Pulokambing II no.1, Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Tim Jamupedia mendampingi Ketua Umum GP Jamu, Dwi Ranny Pertiwi Zarman dan Wakil Ketua GP Jamu.

Dalam kunjungan itu Tim Jamupedia dan GP Jamu disambut Profesor Bernard T. Wijaya selaku Bussiness Development Martina Berto. Kami kemudian diajak berkeliling Martina Berto, salah satunya mengunjungi Museum Mini Sari Ayu Martha Tilaar. Museum tersebut mengabadikan banyak perjalanan dan capaian Ibu Martha Handana Tilaar dalam merintis bisnis.

Ibu Martha mengawali karier bisnis kecantikan setelah lulus kuliah kecantikan di Negeri Paman Sam. Awalnya dia bekerja di sebuah salon sembari menawarkan jasa salon kecantikan dari rumah ke rumah atau menawari kenalan dari kampus.

Pada 1970, Ibu Martha membuka salon pertamanya di garasi rumah sang ayah. Berkat kegigihan dan keuletan Ibu Martha, berselang dua tahun salon kedua pun dibuka dan mulai ada produk kecantikan bermerk Sariayu Martha Tilaar. Pada tahun 1976 dibukalah Martha Griya Salon yang lebih berfokus pada perawatan kecantikan menggunakan ramuan tradisional. Martina Berto resmi didirikan pada 1977 dan masih terus beroperasi hingga sekarang.

Sumber: www.marthatilaargroup.com

Tren Warna Sariayu

Pada kunjungan itu juga dibahas produk Martina Berto, salah satu yang paling menarik perhatian Jamupedia adalah Tren Warna Sariayu Martha Tilaar.  Melalui tren warna Sariayu, dirilislah produk-produk kecantikan dengan memaksimalkan bahan-bahan alami serta mengangkat warna kekayaan alam dan budaya Indonesia. Seperti namanya, trend warna Sariayu setiap tahun dirilis dengan mengangkat tren warna terkini.

Berdasarkan informasi di laman sariayu.com, hingga tahun 2020 sudah ada 34 jenis Tren Warna Sariayu. Beberapa di antaranya yang paling ikonik adalah Inspirasi Senja di Sriwedari (1987), Pusako Minang (1998), Bunga Khatulistiwa (2003), Cantika Jawa Timur (2009), Exotic Indonesia (2011), Etnika Nusa Tenggara (2012), Inspirasi Papua (2015), dan Inspirasi Jakarta (2018).

Sumber: journal.sociolla.com

Pada kunjungan tersebut tim Jamupedia juga berkesepatan untuk berbincang dengan Ibu Martha Tilaar. Dari perbincangan itu Ibu Martha berpesan agar kita semua terus mempertahankan dan menghidupkan jamu sebagai warisan bangsa. Ibu Martha mengungkapkan salah satu caranya adalah dengan dokumentasi dan penulisan tentang jamu.

Ibu Martha mengungkapkan hal tersebut karena dia sudah puluhan tahun rutin mendokumentasikan semua hal tentang jamu, baik untuk perawatan kecantikan atau obat-obatan tradisional. Beberapa buku yang ditulis Ibu Martha antara lain, Kecantikan Perempuan Timur (1999), The Green Science of Jamu: Pendekatan Pragmatik Untuk Kecantikan & Kesehatan (2010), The Tale of Jamu: The Green Gold of Indonesia (2015), dan masih banyak lagi.

Ibu Martha mengungkapkan alasan pentingnya mendokumentasikan dan menulis tentang jamu karena kebanyakan ilmu atau informasi tentang jamu hanya disimpan secara lisan dan diwariskan secara lisan. Hal tersebut sangat rentan untuk punah. 

“Kenapa saya aktif menulis buku tentang jamu? Sebelum terlambat, satu orang meninggal, satu perpustakaan terbakar,” tegas Ibu Martha Tilaar.