Jamupedia

Awal Mula Jamu Gendong

"Jamu…jamu. Lirih kudengar suara mbok jamu menawarkan dagangannya. Ia yang sudah sepuh tetapi masih tetap bersemangat menjajakan jamu. Jika mendengar teriakan jamu yang terlintas di ingatan adalah mbok jamu gendong yang memakai jarik dan menggendong bakul berisi botol-botol jamu, meskipun sekarang mulai banyak mbok jamu yang mengikuti perubahan zaman. Namun, tahukah sobat awal mula jamu gendong? "

Diterbitkan oleh : administrator  -  10/05/2020 17:03 WIB

2 Menit baca.

Penjual jamu keliling umum kita temui di desa-desa hingga perkotaan. Meskipun saat ini mulai banyak penjual jamu yang menjajakan jamu dengan naik sepeda atau bahkan sepeda motor, tetapi pada awalnya penjual jamu keliling menjual jamu dengan cara digendong. Rata-rata penjual jamu keliling berjenis kelamin perempuan. Jika pun ada lelaki penjual jamu keliling, jumlahnya tidak sebanyak perempuan. Hal inilah yang kemudian membuat penjual jamu identik dengan sebutan mbok jamu gendong

Sumber gambar: https://mnews.co.id/

Dari berbagai catatan sejarah diketahui bahwa budaya meracik jamu hanya dikenal di kalangan istana. Jamu diracik untuk raja, permaisuri, pangeran, dan para puteri keraton. Jamu menjadi minuman untuk menjaga kesehatan, kebugaran, dan kecantikan keluarga istana. Seiring perkembangan zaman, orang-orang keraton mulai mengenalkan jamu pada masyarakat luas. Pengenalan jamu ke luar keraton diperkirakan terjadi pada akhir Kerajaan Majapahit, berlanjut pada kerajaan-kerajaan setelahnya, dan terus berjalan hingga masa Kasultanan Yogyakarta dan Kasunanan Surakarta. 

Jamu pada awalnya hanya dibuat oleh mereka yang dianggap memiliki kekuatan spiritual atau sering disebut dengan istilah ‘orang pintar’, seperti dukun, tabib, atau wiku. Dalam praktik pengobatan, orang pintar ini menggunakan ramuan jamu dan ‘mantra’ atau doa-doa. Ketika Kerajaan Mataram pecah menjadi Keraton Yogyakarta dan Surakarta, pelayanan kesehatan tidak bisa dilakukan sampai pelosok desa karena keterbatasan transportasi. Pusat kesehatan milik kerajaan yang disebut Dinas Kesehatan Kerajaan berkedudukan di Ibu Kota Kerajaan. Rumah sakit untuk pengobatan modern yang diselenggarakan oleh Pemerintah Hindia Belanda juga berada di ibu kota. 

Masyarakat yang tinggal jauh dari rumah ‘orang pintar’ membutuhkan perantara  untuk mengantar ramuan jamu dari ‘orang pintar’ ke rumahnya. Hal inilah yang mendorong adanya sistem distribusi jamu dari orang pintar ke masyarakat yang rumahnya jauh dari orang pintar. Distribusi jamu ke masyarakat pedesaan pertama kali dilakukan oleh seorang laki-laki atas suruhan dukun berdasarkan pesanan konsumen.

Sistem yang dilakukan yakni dengan cara barter, jamu ditukar dengan bahan makanan atau barang lainnya. Hal ini dirasa sangat menguntungkan, baik oleh si dukun maupun masyarakat pemakai sehingga kegiatan tersebut menjadi kebiasaan dan pada akhirnya pengiriman jamu dilakukan secara teratur. Pada perkembangan berikutnya penjualan jamu ke desa-desa dilakukan secara berkeliling. Penjual jamu laki-laki membawa jamu dengan cara memikulnya dan kaum perempuan melakukan dengan cara menggendongnya. 

Karena tenaga laki-laki lebih banyak diperlukan untuk usaha pertanian, penjualan jamu lebih banyak dilakukan oleh perempuan. Lama kelamaan, penjual jamu mulai menjual jamu buatannya sendiri. Resep yang diperoleh dari orang pintar kemudian ditularkan dari mulut ke mulut sehingga semakin banyak orang yang mengetahuinya.  

Perpindahan penduduk dari desa ke kota turut mempengaruhi perkembangan jamu gendong. Banyak masyarakat desa yang mengadu nasib ke kota dengan menjadi buruh atau berdagang, demikian pula dengan penjual jamu. Jenis jamu yang dijual pada akhirnya juga menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen, yakni jamu-jamu yang memiliki khasiat lebih umum, seperti cabe puyang, beras kencur, daun papaya, dan lain sebagainya. 

 

Daftar Pustaka:

Sukini. Jamu Gendong Solusi Sehat Tanpa Obat. 2018: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

https://kumparan.com/potongan-nostalgia/sekilas-sejarah-jamu-gendong-1502377920982/full 

 

Artikel Terkait: 

Merunut Sejarah Jamu

Tak Banyak Diketahui Orang, Berikut Fakta Menarik dari Jamu Gendong

Begini  Idealnya Minum Jamu Gendong

Post Terkait

Merunut Sejarah Jamu

10 May, 2020

Asal usul dan perkembangan jamu tidak sepenuhnya diketahui secara pasti. Hal ini dikarenakan tidak ada dokumentasi tentang perkembangan awal pengetahuan dan obat-obatan tradisional atau jamu. Asal usul atau segala cerita terkait dengan pemanfaatan jamu oleh generasi terdahulu diwariskan secara lisan ...[More]