Jamupedia

Pasar Jamu Nguter Ramai Dikunjungi Masyarakat Selama Pandemi

"Menurut keterangan Wardoyo, Bupati Sukoharjo Periode 2016-2021, Pasar Jamu Nguter memberikan sumbangan sekitar Rp 5-6 miliar per tahun untuk pendapatan daerah."

Diterbitkan oleh : Farida  -  11/10/2021 11:18 WIB

3 Menit baca.

Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah memiliki pasar tradisional yang bisa dibilang berbeda dari pasar lainnya. Pasar yang berlokasi di  Dusun II, Nguter, Sukoharjo itu khusus menjual berbagai hal tentang jamu. Bahkan di areal pasar terdapat Kafe Jamu yang menyuguhkan berbagai menu olahan jamu berkhasiat.

Sebelum direnovasi, awalnya pasar tersebut adalah pasar tradisional seperti yang lainnya. Hingga pada 2014, setelah direnovasi pasar tersebut mulai beroperasi dengan nama Pasar Jamu Nguter. Semenjak saat itu tempat itu menjadi salah satu tujuan untuk mencari jamu, mulai dari bahan baku, jamu jadi, hingga alat-alat pendukung untuk berjualan jamu.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mencanangkan Pasar Jamu Nguter bisa menyuplai kebutuhan jamu tak hanya untuk konsumen nasional tapi juga internasional. Seperti dikutip dari Goodneews From Indonesia, Pemkab Sukoharjo mengklaim Pasar Jamu Nguter sudah menjadi pasar berskala internasional dan bisa disebut pasar jamu terbesar di dunia.

Delapan puluh persen bahan baku jamu yang diperjualbelikan berasal dari Sukoharjo. Masih dikutip dari Good News From Indonesia, menurut keterangan Wardoyo, Bupati Sukoharjo Periode 2016-2021, Pasar Jamu Nguter memberikan sumbangan sekitar Rp5-6 miliar per tahun untuk pendapatan daerah.

BERALIH KE DIGITAL

Seiring perubahan perilaku masyarakat yang mulai sedikit banyak bergeser ke digital, pedagang di Pasar Jamu Nguter juga tak mau ketinggalan zaman.  Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Koperasi Jamu Indonesia (KOJAI) Sukoharjo, Suwarsi Moertedjo, seperti yang dilaporkan Solopos.com. Kedepannya, produk-produk jamu di Pasar Jamu Nguter akan dijual di situs jual beli online. Hal tersebut selaras dengan inisiasi Pemkab yang ingin menjadikan Sukoharjo sebagai destinasi wisata jamu.

 

PANDEMI

Masa pandemi tentunya membuat banyak orang kesusahan, namun kita harus percaya akan ada kemudahan setelah kesulitan. Setidaknya itu yang dirasakan para pedagang di Pasar Jamu Nguter. Virus COVID-19 yang menyerang sistem imun tubuh manusia membuat produk-produk tanaman obat yang berfungsi meningkatkan imun menjadi incaran masyarakat.

Permintaan empon-empon mengalami peningkatan pesat saat awal pandemi. Hal itu terus berlanjut bahkan hingga satu tahun selepas pandemi. Pelanggan empon-empon di Pasar Jamu Nguter tak hanya masyarakat dari Sukoharjo atau Solo saja.  Ada pelanggan dari Jakarta, Bandung, hingga Banjarmasin. Empon-empon yang paling diminati antara lain, jahe, jahe merah, kencur, temulawak, dan kunyit.

MENARGET KAUM MILENIAL

Setelah Pasar Jamu Nguter mulai dikenal dan memiliki pelanggan dari seluruh pelosok negeri, pedagang melakukan terobosan untuk menggaet konsumen dari generasi muda. Oleh karena itu pada Maret 2019 diresmikanlah Kafe Jamu Sukoharjo yang berada di areal pasar jamu Nguter. Kafe ini didesain lebih modern dan menyajikan menu-menu jamu yang sudah dimodifikasi agar menarik perhatian konsumen muda.

Mengutip Solopos.com, Kafe Jamu Sukoharjo ini menerapkan metode unik dalam penjualannya. Salah satunya adalah 12 varian rasa jamu serba kekinian. Nama-nama menu pun dibuat unik, seperti Gue KunyoCo yang merupakan campuran kunyit dan air kelapa. Ada juga menu Gue Galau Akud, sebuah minuman unik kombinasi antara teh, jahe, jeruk, dan sereh. Ada juga menu Gue Beken dan masih banyak lagi.

Kafe ini buka mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB. Kafe Jamu Sukoharjo sangat cocok untuk tempat santai bersama teman atau keluarga. Selama pandemi tentunya ada penyesuaian layanan kafe. Apabila teman-teman ingin mengetahui informasi terbaru terkait Kafe Jamu Sukoharjo, silahkan langsung hubungi manajemen kafe.