6 Herbal Rekomendasi Kemenkes Untuk Tingkatkan Sistem Imun
"Ada beberapa hal yang memengaruhi daya tahan tubuh kita terhadap suatu penyakit, di antaranya faktor lingkungan, siklus tidur, kebersihan, dan nutrisi dari makanan atau minuman yang kita konsumsi. Ada beberapa jenis tanaman yang secara empiris atau turun menurun dikenal oleh masyarakat untuk meningkatkan daya tahan tubuh. "Diterbitkan oleh : Windri Astuti - 16/09/2024 10:42 WIB
2 Menit baca.
Sudah lebih dari satu tahun Indonesia dilanda pandemi Covid-19 dan belum ada kepastian kapan pandemi ini akan berakhir. Perlahan tapi pasti kita sudah mulai mengadaptasi kebiasaan baru untuk menjaga diri dan orang-orang sekitar dari Covid-19. Salain upaya penjagaan dari luar tentunya kita membutuhkan penjagaan dari dalam tubuh dengan cara mengkonsumsi makanan-makanan peningkat imun.
Nenek moyang kita telah mewariskan kekayaan pengetahuan untuk menjaga kesehatan agar tetap prima. Ada banyak jenis tanaman herbal yang dikenal sebagai imunomodulator. Berikut adalah tanaman herbal peningkat imun yang direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan.
- Pegagan (Centela asiatica)
Pegagan merupakan tanaman tradisional yang mempunyai manfaat sebagai imunomodulator pada penyakit yang membutuhkan pertahanan sistem imun seluler maupun humoral. Kandungan senyawa glikosida triterpenoid dan asiaticoside mempercepat perbaikan sel-sel kulit dan meningkatkan daya tahan tubuh non-spesifik.
- Bawang Putih (Allium sativum)
Bawang putih memiliki keunggulan untuk menjaga kesehatan dengan cara meregulasi aliran darah, meningkatkan gairah bercinta, dan banyak lainnya. Bawang putih juga memiliki fungsi meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung allicin yang dapat menghancurkan bakteri dan infeksi.
- Temulawak (Curcuma xanthorrisa Roxb.)
Temulawak dikenal memiliki efek yang baik untuk meningkatkan sistem imun tubuh. Temulawak mempunyai beberapa kandungan senyawa kimia yang terdapat pada rimpangnya, antara lain berupa fellanderan dan turmerol atau sering disebut minyak menguap. Kandungan lainnya adalah atsiri, kamfer, glukosida, foluymetik karbinol, dan kurkuminoid. Kurkuminoid terdiri atas kurkumin dan desmetoksikurmin yang bermanfaat menetralkan racun, menghilangkan nyeri, antibakteri, dan mencegah perlemakan dalam sel-sel hati, serta sebagai antioksidan.
- Meniran (Phyllanthus niruri L.)
Meniran secara empiris digunakan untuk pengobatan gangguan ginjal, sariawan, malaria, tekanan darah tinggi, peluruh air seni, nyeri ginjal, kencing batu, dan gangguan empedu. Meniran juga bersifat antidiare dan antipiretik. Dalam dunia farmasi, ekstrak meniran telah teruji secara klinis sebagai imunomudulator (peningkat daya tahan tubuh).
- Kunyit (Curcuma domestica Val)
Kunyit mengandung zat aktif yang khas, yaitu curcuminoide dan ukanon jenis A, B, C, dan D yang berfungsi merangsang daya tahan tubuh.
- Temu mangga (Curcuma mangga)
Temu mangga memiliki aktivitas fagositosis terkuat dibandingkan empon-empon lain yang dikenal berkhasiat meningkatkan daya tahan tubuh.
Sumber gambar: https://idnmedis.com/
Cara pemakaian:
Rebus 2-3 jenis bahan kering @10 gram dalam 400 ml atau 2 gelas air selama 15 menit. Minumlah 2x sehari.
Sumber:
B2P2TOOT, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia